Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Pemberontak Chechnya Duduki Teater di Moskwa

Mereka menyandera 700 orang di saat gedung itu dipenuhi penonton yang ingin menyaksikan sebuah pertunjukan drama musikal populer.

Babak kedua drama musikal "Nord Ost" baru saja dimulai ketika seorang pria bersenjata naik ke atas panggung dan menembakkan senjatanya ke udara.

Kemudian sekelompok orang bersenjata, beberapa di antaranya perempuan dengan rompi bom bunuh diri, masuk ke dalam gedung Teater Dubrovka dan memperkenalkan diri sebagai anggota dari Tentara Chechen.

Kelompok ini kemudian mengungkapkan tuntutan mereka yaitu penarikan mundur pasukan Rusia secepatnya dari Chechnya yang berada di sisi utara Pegunungan Kaukasus.

Chechnya, wilayah Rusia yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, sudah lama memperjuangkan kemerdekaan.

Sebelumnya, perang yang menghancurkan negeri itu berlangsung selama dua tahun dan berakhir pada 1996.

Namun, tiga tahun sesudahnya, pasukan Rusia masuk kembali ke Chechnya setelah pemerintah menyalahkan pemberontak Chechnya bertanggung jawab atas sejumlah pengeboman.

Pada 2000, Presiden Vladimir Putin terpilih karena dia memiliki sikap tegas terhadap Chechnya dan bersumpah tak akan bernegosiasi dengan kelompok yang dianggap sebagai teroris.

Kembali ke penyanderaan pengunjung gedung teater, setelah 57 jam kebuntuan dan dua orang sandera telah dibunuh, pasukan khusus Rusia kemudian mengepung dan menyerbu gedung itu pada 26 Oktober 2002.

Kemudian diketahui bahwa pasukan Rusia memompakan gas narkotika yang amat kuat ke dalam gedung yang membuat hampir semua penyerang dan sandera jatuh pingsan.

Selanjutnya, pasukan khusus Rusia membobol dinding dan atap gedung teater serta masuk lewat terowongan-terowongan pembuangan air di bawah tanah.

Dalam penyerbuan itu 120 orang sandera dan anggota pemberontak Chechnya tewas dan aparat keamanan harus menjelaskan penggunaan gas berbahaya dalam operasi tersebut.

Aparat keamanan Rusia mengatakan, penggunaan gas itu diperlukan untuk melengkapi unsur kejutan serangan agar penyandera tak sempat meledakkan detonatornya.

Setelah krisis teater Mokswa ini berlalu, pemerintahan Putin justru semakin keras terhadap Chechnya.

Sebagai balasan, para pemberontak Chechnya terus melanjutkan serangan mereka ke wilayah Rusia, termasuk bom bunuh diri di stasiun kereta api bawah tanah Moskwa pada Februari 2004 dan penyanderaan di sebuah sekolah di kota Beslan.

https://internasional.kompas.com/read/2017/10/23/16280101/hari-ini-dalam-sejarah-pemberontak-chechnya-duduki-teater-di-moskwa

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke