Salin Artikel

Sepanjang 2015, Polusi Sebabkan Kematian 9 Juta Orang

PARIS, KOMPAS.com - Polusi diklaim menjadi penyebab meninggalnya 9 juta orang di sepanjang tahun 2015. Artinya, satu dari enam kematian di dunia, disebabkan oleh efek polusi.

Kematian akibat polusi mayoritas terjadi di negara miskin dan berkembang. Angkanya mencapai 92 persen.

Dari jumlah total 9 juta kematian tersebut, sebanyak 6,5 juta kematian diakibatkan oleh pencemaran udara.

Lalu, hampir setengah dari total angka itu berasal dari dua negara dengan penduduk terbanyak, yakni India dan China.

Data ini dipaparkan dalam The Lancet medical journal, yang dilansir kantor berita AFP. 

Negara dengan pembangunan industri yang cepat seperti India, Pakistan, China, Banglades, Madagaskar, dan Kenya, tercatat memiliki akumulasi dampak polusi hingga satu orang dari setiap empat kematian.

Baca: Polusi Udara Juga Merusak Kulit 

"Polusi dan kaitannya dengan penyakit paling sering menjadi penyebab kematian di negara miskin dan lemah."

Demikian dikatakan satu pendiri Pure Earth, LSM anti-polusi, Karti Sandilya, Jumat (20/10/2017).

Secara global, kerugian akibat polusi ditaksir mencapai 4,6 triliun dollar AS per tahun.

Angka itu terkait kematian dan penyakit akibat efek polusi di negara berkembang.

"Negara dengan pendapatan rendah mengeluarkan 8,3 persen dari total pendapatan kotor untuk membiayai kematian, dan penyakit akibat polusi," ujar dia.

"Sementara, negara dengan pendapatan tinggi mengeluarkan 4,5 persen," tambah Sandilya.

Pencemaran udara ruang terbuka datang dari gas buang pabrik dan kendaraan bermotor.

Sementara pencemaran dari dalam ruang berasal dari kayu, batu bara, arang, atau pun sisa hasil panen yang dibakar untuk pemanasan dan memasak.

Pencemaran air menduduki posisi kedua yang menyebabkan 1,8 juta kematian.

"Pencemaran di tempat kerja termasuk paparan racun dan karsinogen juga berkaitan dengan 800.000 kematian," demikian tertulis dalam laporan itu.

Karsinogen adalah zat yang menyebabkan penyakit kanker.

Zat-zat karsinogen menyebabkan kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologis.

Baca: Kaitan Polusi Udara dengan Kanker Payudara

Angka tersebut termasuk radang paru-paru yang diderita pekerja batu bara, dan kanker kandung kemih yang menjangkit pekerja pabrik pencelupan warna.

Selain itu, polusi juga menyebabkan penyakit saluran nafas dan kanker paru-paru bagi pekerja yang terpapar asbes.

Editor The Lancet medical journal  Pamela Das dan Richard Horton, mengatakan, laporan itu keluar di saat genting, ketika Badan Perlindungan Lingkungan AS, mengurungkan aturan tentang lingkungan hidup.

Pada temuan akhir itu, mereka juga menyerukan aksi untuk menyelamatkan lingkungan.

"Pencemaran udara adalah pertarungan yang bisa dikalahkan. Generasi sekarang dan masa depan berhak atas dunia yang bebas polusi," ungkap mereka.

Bulan ini, Badan Perlindungan Lingkungan AS  yang diketuai Scott Pruitt, mengumumkan, Pemerintah AS akan mencabut aturan peninggalan Presiden Barack Obama mengenai Clean Power Plan itu.

Berita baiknya, kematian akibat pencemaran limbah rumah tangga menurun dari 5,9 juta kematian pada 1990 menjadi 4,9 juta pada 2015.

Hal itu diduga terjadi sejalan dengan peningkatan ekonomi negara miskin.

Di sisi lain, kematian yang terkait perkembangan industri, termasuk polusi udara, kimia, dan tanah, mengalami kenaikan dari 4,3 juta menjadi 5,5 juta pada periode yang sama.


https://internasional.kompas.com/read/2017/10/20/09031931/sepanjang-2015-polusi-sebabkan-kematian-9-juta-orang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke