Salin Artikel

Bom Truk Paling Mematikan di Mogadishu, 20 Orang Tewas Seketika

Distrik Hodan, tempat di mana ledakan itu terjadi, merupakan kawasan perhotelan, pertokoan, restoran atau rumah makan, dan kantor-kantor pemerintah pusat.

Kapten polisi Mogadishu, Mohamed Hussein, mengatakan, truk itu sedang diikuti aparat keamanan, sebagaimana dilaporkan The Guardian mengutip kantor berita Associated Press.

Namun, ketika berada di Kilometer 4 di distrik Hodan, ibu kota Somalia, truk tersebut meledak.

Kendaraan di belakangnya pun hancur akibat ledakan itu. Selain 20 orang tewas, 15 orang terluka. Serangan bom truk itu merupakan yang paling mematikan di Mogadishu.

Baca: Bom Mobil Hancurkan Kedai Pizza di Mogadishu, 17 Tewas

Besarnya ledakan itu juga menyebabkan jendela-jendela bangunan  di dekatnya pun rusak dan bahkan ada yang daun jendelanya terpental dari dudukannya.

“Saat itu arus lalu lintas sedang ramai oleh para pelintas dan mobil,” kata  Abdinur Abdulle, seorang petugas di sebuah restoran di dekat kejadian. “Itu sebuah bencana besar.”

Ismail Yusuf, seorang saksi mata lainnya, mengatakan, “Ini mengerikan, bom itu meledak di sepanjang jalan yang ramai dan menyebabkan banyak orang tewas.”

“Saya melibat tubuh korban tewas berserakan, tetapi saya tidak dapat menghingtunya. Sungguh sebuah kejadian yang mengerikan”.

Belum ada pihak yang segera mengklaim bertanggung jawab atas kejadian itu. Namun, kelompok Islamis radikal yakni Al Shabaab, acap melakukan serangan serupa untuk mendapat korban banyak.

Kelompok itu, yang juga adalah sayap Al Qaeda di Tanduk Afrika, melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah Somalia yang didukung pasukan PBB dan sekutunya di Uni Afrika.

Baca: Kantor Pusat Polantas di Mogadishu Diserang Bom Mobil

https://internasional.kompas.com/read/2017/10/15/09361981/bom-truk-paling-mematikan-di-mogadishu-20-orang-tewas-seketika

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke