Salin Artikel

"Burning Man": Eksperimen Komunitas Menolak Kapitalisme

Black Rock City memiliki tiga prinsip, yakni bersikap sangat mandiri, ekspresikan diri, dan memberi.

Pertemuan itu dikenal sebagai "Burning Man" dan telah dikenal luas selama 30 tahun, seperti dilaporkan Voice of Amercia, Senin (9/10/2017). 

Mereka yang menggagas hal ini ingin membangun suatu komunitas yang menolak aturan hukum dasar masyarakat kapitalis modern.

Gurun terpencil di negara bagian Nevada ini terletak tiga jam berkendaraan dari kota besar yang terdekat. Tidak ada layanan telepon seluler.

Meskipun suhu pada siang hari mencapai 40 derajat Celsius, suhu pada malam hari bisa mencapai di bawah nol, dan terkadang badai pasir bisa mengubah kehidupan.

Terlepas dari kondisi-kondisi ekstrem ini, ada 70 ribu orang yang melakukan perjalanan ke tempat ini setiap tahun, untuk tinggal selama satu pekan.

Baca: UU Baru di Nevada, Las Vegas Kini Jadi Kota "Ramah Ganja”

Jett berusia 11 tahun, tetapi ia mengatakan ini adalah "Burning Man" ke-12 baginya, karena yang pertama dialaminya ketika ia masih berada di dalam kandungan ibunya.

Ia suka mengendarai mobil berbentuk ikan hiu raksasa yang dirakit ayahnya beberapa tahun lalu.

Sebagai bagian dari pertemuan itu, ada es krim gratis. Jett tahu aturan pertama di Black Rock City adalah bersikap mandiri.

Itulah sebabnya ia membuat daftar kebutuhan pokok selama berada di sana.

Sementara itu Michael, seorang veteran "Burning Man" lain, yang juga sebagaimana mereka yang sering mengikuti acara ini, datang bersama putrinya.

Berdua mereka membuat "Berserker", semacam mobil mekanik dengan pedal yang berbentuk naga dan bisa mengeluarkan api.

"Saya pikir 'Burning Man' adalah tentang kebebasan kreatif, ini semua tentang mencoba untuk memaksakan kemampuan kita, berupaya melampaui hal itu sehingga orang mengatakan "wow bagaimana mungkin ia bisa memikirkan hal itu?" kata Michael.

Kebebasan artistik di Black Rock City merupakan aturan hukum. Berekspresi sangat bebas adalah prinsip lain dalam acara "Burning Man".

Baca: Mengintip "Candi Hayam" di Gurun Pasir Nevada

Sejumlah orang telanjang, lainnya menciptakan kostum menarik, dan sebagian lainnya mengendarai kendaraan berbentuk naga yang bisa mengeluarkan api.

Uang tidak digunakan di "Burning Man". Sebagai gantinya, para peserta mematuhi prinsip lain dari biasa yaitu memberi. Apapun yang terjadi, peserta akan diberi makan atau minum secara cuma-cuma.

Anda bahkan bisa mengirim surat ke tempat mana pun di seluruh dunia atau memperbaiki sepeda, yang semuanya tanpa biaya.

Max, salah satu peserta mengatakan, "Katakanlah seseorang datang pada saya dan saya memperbaiki sepedanya."

"Saya hanya percaya padanya dan memintanya memijat orang lain, dan orang lain itu akan memasak hotdog yang saya makan ketika berjalan-jalan di Esplanade."

Ia juga mengatakan, "Tidak perlu mencatat siapa melakukan apa. Kami percaya satu sama lain untuk melakukan hal yang tepat dalam jumlah yang tepat pula."

Baca: Peminat Membeludak, Nevada Siapkan Langkah Darurat Atasi Defisit Ganja

"Burning Man" adalah mimpi untuk memiliki dunia yang lebih baik, eksperimen sosial dimana orang berkumpul, melakukan kehidupan secara normal dan percaya satu sama lain.

Ini adalah alternatif atas apa yang mereka sebut sebagai default world, masyarakat kapitalis di mana mereka tinggal; dan bagi mereka hal-hal yang utopis seperti ini bisa berhasil bagi siapapun yang ikut serta dalam pengucilan selama satu pekan di gurun pasir ini.

https://internasional.kompas.com/read/2017/10/09/06480341/burning-man-eksperimen-komunitas-menolak-kapitalisme

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke