Namun, exit poll tersebut juga mencatat, kemenangan Merkel dibayangi oleh peristiwa sejarah yaitu masuknya partai ultra-kanan yang anti-imigran dan anti-islam masuk dalam parlemen. Exit poll menunjukkan bahwa partai AfD memperoleh kursi ke parlemen nasional.
Blok konservatif Merkel mengumpulkan suara antara 32,5 - 33,5 persen, memimpin di depan disusul partai Social Democratic Party (SDP) dengan 20-21 persen. Demikian laporan AFP yang mengutip siaran nasional ARD dan ZDF.
Partai ultra-kanan Alternative for Germany (AfD) meraih posisi ketiga, dengan memperoleh sekitar 13 hingga 13.5 persen suara.
Pada pemilu kali ini, Angela Merkel dari kubu CDU ditantang pendatang baru Martin Schulz dari kubu SPD. Pemungutan suara dimulai pada pukul 0600 GMT atau pukul 13.00 WIB, dan akan disusul dengan hasil penghitungan pada pukul 16.00 GMT atau 23.00 WIB.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, partai konservatif tempat Merkel bernaung, CDU, bersama aliansinya CSU, memang sudah diprediksi oleh survei bahwa mereka akan memimpin perolehan suara dibanding rival terdekatnya dari partai kiri-tengah Social Democratic Party (SPD) yang dipimpin Martin Schulz.
Sebuah survei juga memprediksi, partai anti-Islam, anti-imigran, yaitu partai ultra-kanan nasionalis Alternative for Germany (AfD), bisa saja memenangkan kursi di parlemen nasional dan berkembang menjadi partai kuat ketiga di Jerman. Jika hal ini terjadi, bisa menimbulkan "gempa" politik di Jerman.
https://internasional.kompas.com/read/2017/09/24/23341181/exit-poll-pemilu-jerman-angela-merkel-terpilih-lagi-jadi-kanselir