Salin Artikel

Tentara Filipina Klaim Rebut Pusat Komando ISIS di Marawi

Peristiwa itu dimanfaatkan seorang pastor bernama Teresito "Chito" Soganub, dan seorang guru, Lordvin Ocopio untuk melarikan diri dari penyanderaan.

Pimpinan militer Filipina, Jenderal Eduardo Ano, mengatakan operasi merebut Marawi digelar dalam baku tembak yang mematikan.

Tentara Filipina berhadapan dengan anggota milisi Maute, sayap  kelompok ISIS itu, yang bersembunyi di balik masjid dan sejumlah bangunan lain.

"Kemenangan militer ini akan semakin melemahkan kelompok militan itu karena komando dan pusat pergerakan mereka dilumpuhkan," kata Ano, seperti dilansir kantor berita AFP.

"Sebagai tindak lanjut, operasi pembersihan militan akan terus dilakukan. Kami berharap mereka menyerahkan daerah-daerah yang mereka okupasi tanpa perlawanan," ujar Ano menambahkan.

Baca: Lari di Antara Hujan Peluru, Pastor yang Disandera Teroris Maute Bebas

Kolonel Romeo Brawner, komandan satuan tugas penumpasan militan, yakin konflik bersenjata berkepanjangan antara militer dan kelompok pendukung ISIS akan segera berakhir.

"Area pergerakan kelompok itu makin sempit. Kami merasa perlawanan mereka melemah," kata Brawner.

Dalam pertempuran akhir pekan lalu, seorang tentara tewas dan tujuh lainnya luka-luka.

Ketika merebut masjid di Marawi, Brawner berharap dapat membebaskan sejumlah sandera.

Namun pasukannya tak menemukan seorang pun sandera di tempat tersebut.

Penasihat kepresidenan bidang perdamaian, Jesus Dureza, mengutip sumber, menyebut Masjid Bato merupakan basis kekuatan Mauete, yang kedua di Marawi yang mampu diambil alih tentara Filipina.

Hingga berita ini dilaporkan, bunyi senapan masih terdengar di Marawi, terutama saat tentara Filipina mendekat ke area kelompok militan.

Baca: Kelompok Maute Paksa Sandera dan Anak-anak Memerangi Tentara

Pesawat tempur Filipina dan sebuah pesawat mata-mata P-3 Orion milik Amerika Serikat (AS) juga terlihat terbang melintasi kota itu.

Pemerintah mencatat, setidaknya 666 anggota milisi, 147 tentara, dan 47 warga sipil tewas sejak Marawi diduduki kelompok pendukung ISIS, akhir Mei lalu.

Perang di kota itu memaksa ribuan penduduk setempat terpaksa mengungsi.

https://internasional.kompas.com/read/2017/09/18/15424191/tentara-filipina-klaim-rebut-pusat-komando-isis-di-marawi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke