Salin Artikel

Kanselir Merkel Sepakat Sanksi yang Lebih Berat untuk Korut

Kesepakatan dicapai ketika Merkel berbicara dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In pada Senin (4/9/2017) seperti dilaporkan Politico, Selasa (5/9/2017). 

"Yang paling penting adalah harus adanya koordinasi yang jelas antara sekutu menghadapi isu ini,” demikian bunyi pernyataan Merkel melalui juru bicaranya.

“Tujuan utama adalah tetap untuk menghindari terjadinya konflik militer dan mencari solusi damai sebisa mungkin."

Merkel juga sepakat agar dunia internasional segera mengambil tindakan secepat mungkin untuk menjatuhkan sanksi yang lebih berat terhadap Pyongyang.

Baca: PBB Jatuhkan "Sanksi Paling Keras Sepanjang Satu Generasi untuk Korut

Kanselir yang sedang bertarung untuk periode keempat kekuasaannya, juga menekankan akan pentingnya peran Amerika Serikat (AS) dalam mengatasi konflik ini.

“Kita memerlukan AS sebagai kekuatan perdamaian,” ujar Duta Besar AS di Perserikatan Bangsa-bangsa ( PBB) Nikki Haley di Washington DC,

Dia akan memberikan sebuah keputusan tentang sanksi baru untuk dinegosiasikan dalam beberapa hari mendatang, dan dilakukan pemungutan suara pada Senin pekan depan.

"Hanya sanksi terkeras yang akan memungkinkan kita menyelesaikan masalah ini melalui diplomasi,"ucap Haley.

Baca: DPR AS Sepakat Jatuhkan Sanksi Berat untuk Rusia, Iran, dan Korut

Korut kembali memicu ketegangan global setelah meledakkan apa yang digambarkannya sebagai bom hidrogen. Bom itu dirancang untuk disematkan pada peluru kendali jarak jauh.

Ledakan di bawah tanah itu disebut memiliki hasil antara 50-100 kiloton, atau lima kali lebih kuat daripada bom yang diledakkan di Hiroshima.

https://internasional.kompas.com/read/2017/09/05/18141961/kanselir-merkel-sepakat-sanksi-yang-lebih-berat-untuk-korut

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke