Shahbaz sebelumnya digadang-gadang akan menggantikan Nawaz yang dipaksa mengundurkan diri dua pekan lalu.
Hal itu terjadi setelah Mahkamah Agung (MA) Pakistan mendiskualifikasi Nawaz Sharif dari jabatannya, karena kasus korupsi.
Baca: Parlemen Pakistan Pilih Perdana Menteri Baru
Pada awalnya Nawaz berencana agar Shahbaz yang menjabat Menteri Besar negara bagian Punjab untuk menggantikannya.
Sambil menunggu Shahbaz mundur dari kursi Menteri Besar, dan bertarung untuk kursi parlemen Pakistan, sekutu Nawaz, Menteri Urusan Perminyakan Shahid Khaqan Abbasi, akan menjabat sebagai pelaksana tugas perdana menteri.
Baca: Tersangkut Panama Papers, PM Pakistan Telah Mengundurkan Diri
Salah satu persyaratan utama menjabat sebagai perdana menteri adalah terpilih sebagai anggota parlemen, persyaratan yang belum dipenuhi Shahbaz.
Akhirnya, rencana itu diurungkan oleh Nawaz yang juga memimpin Partai Liga Muslim-N (PML-N).
Menurut sumber yang dekat dengan Shahbaz, Rabu (9/8/2017), Nawaz akhirnya merasa akan lebih baik bagi Shahbaz untuk bertahan sebagai Menteri Besar Punjab, demi persiapan pemilu 2018.
Ada kekhawatiran, jika Shahbaz meninggalkan posisinya di Punjab, kekuatan PML-N akan melemah di provinsi itu.
Padahal, Punjab merupakan pundi-pundi suara yang krusial di pemilu Pakistan.
Partai mana pun yang memenangkan Punjab biasanya akan memenangkan pemilu, karena jumlah penduduk dan alokasi kursi parlemen Punjab yang sangat besar.
Spekulasi beredar, Shahbaz akan diproyeksikan untuk menjadi PM jika PML-N berhasil memenangi periode kedua kekuasaan.
Hingga sejauh ini, belum ada Perdana Menteri Pakistan yang telah menyelesaikan masa jabatan lima tahun penuh. Semuanya berakhir di tengah jalan.
Sebagian besar masa jabatan mereka dikudeta oleh militer yang berkuasa kuat, atau juga oleh campur tangan dari Mahkamah Agung.
Sedangkan, perdana menteri lainnya, -sebelum Sharif digulingkan oleh partai mereka sendiri, dipaksa untuk mengundurkan diri, atau dibunuh.
https://internasional.kompas.com/read/2017/08/10/10000061/adik-mantan-pm-pakistan-nawaz-sharif-batal-gantikan-abangnya-ada-apa-