Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Salahkan Suku Maranao Atas Hancurnya Kota Marawi..."

Kompas.com - 11/07/2017, 23:00 WIB

MARAWI, KOMPAS.com - Sudah tujuh minggu berlalu, sejak pertama kali bendera hitam Negara Islam di Irak dan Suriah, berkibar di Kota Marawi, Filipina selatan. 

Kibaran bendera tersebut menandai dimulainya perlawanan bersenjata oleh gerombolan teroris lokal yang mengaku berkiblat kepada kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Selanjutnya, pertempuran tersebut telah menggusur sebagian besar penduduk Marawi yang berjumlah lebih dari 200.000 orang ke lokasi pengungsian.

Wajah kota cantik di tepian danau itu pun seketika berubah menjadi puing-puing yang menyeramkan.  

Baca: Marawi, Kota Indah di Mindanao yang Terkoyak

Banyak orang menyalahkan suku Maranao atas kehancuran tersebut.

Mereka menilai, salah satu suku asli beragama Muslim di wilayah Mindanao selatan itu telah membiarkan para teroris datang ke kota itu.

Bahkan, Presiden Rodrigo Duterte mengaku marah kepada mereka, karena mengizinkan kelompok teroris Maute, mendirikan basis di sana, hingga mengumpulkan senjata dan amunisi.

Baca: Kelompok Maute Paksa Sandera dan Anak-anak Memerangi Tentara

Tentang tanggapan itu, Zia Alonto Adiong berbicara kepada Pemerintah Provinsi Lanao pada hari Minggu kemarin.

Seperti dikutip dari laman Inquirer, Adiong mengatakan, tidak masuk akal untuk menyalahkan orang-orang Marawi dan Maranao atas krisis yang dimulai pada tanggal 23 Mei lalu.

"Kami adalah korban di sini. Kami adalah orang-orang yang menderita dan mengatakan bahwa kami tidak melakukan hal seperti itu."

"Sebab itu tak ubahnya seperti mengatakan bahwa kami mengambil palu dan memukul kepala kami dengan itu," kata Adiong.

Adiong mengatakan, jika pun warga bersenjata, mereka tidak dapat berperan dan menggagalkan serangan kelompok Maute.

Sebab,  kelompok teroris itu terkoordinasi dengan baik, dan menyusun rencana dengan baik pula.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com