DUBAI, KOMPAS.com – Amerika Serikat, Inggris, dan Kuwait mendesak semua pihak di Teluk yang berseteru dengan Qatar agar segera menyelesaikannya melalui dialog.
Kantor berita Kuwati, KUNA, Selasa (11/7/2017), mengatakan, pernyataan yang mendesak penyelesaian krisis dipolomatik itu lewat dialog terjadi saat Menlu AS Rex Tillerson dan Penasihat Keamanan Nasional Inggris,Mark Sedwill, mengunjungi Dubai.
Dubai bertindak sebagai mediator dalam rangka menyelesaikan sengketa di antara negara-negara Arab yang dipimpin Arab Saudi dengan Qatar, demikian Reuters.
Di sisi lain, pemerintah Qatar, Senin (10/7/2017), mengancam akan keluar dari Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dengan menetapkan persyaratan untuk blok pimpinan Arab Saudi.
Kantor berita resmi Mesir, MENA, melaporkan, Menlu Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, Senin, mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal GCC Abdul Latif bin Rashid Al-Zayani..
Baca: Simaklah, 10 Pemicu Krisis Diplomatik di Qatar
Al-Thani mengatakan Qatar berkomitmen pada konvensi dan hukum internasional, terutama yang berkaitan dengan memerangi terorisme dan pendanaannya, demikian Xinhua, Selasa pagi.
Ia menambahkan Qatar takkan merundingkan kedaulatannya dan negaranya akan memberi waktu tiga hari buat negara Teluk lainnya untuk mencabut "blokade" yang dijatuhkan atas Qatar.
Negara-negara Teluk yang terlibat sengketa dengan Qatar juga diharuskan membayar kompensasi atau ganti rugi atas kerugian politik ann ekonomi yang dialami Qatar.
Setelah tenggat tersebut, Qatar secara resmi akan mengumumkan penarikan diri dari GCC, demikian isi surat itu.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UAE), Bahrain dan Mesir mengeluarkan daftar 13 tuntutan untuk Qatar pada akhir Juni, termasuk penutupan stasiun televisi Al Jazeera.
Baca: Qatar Sebut 13 Tuntutan Arab Saudi Tak Masuk Akal
Empat negara tersebut berikrar akan melakukan tindakan politik, ekonomi dan hukum lebih lanjut guna memperketat cengkeraman atas Doha, setelah Qatar menolak untuk menerima tuntutan itu.
Mereka dijadwalkan menyelenggarakan pertemuan lain tingkat menteri luar negeri di Bahrain dalam waktu dekat guna membahas langkah berikutnya, setelah pertemuan yang diadakan di Kairo, Mesir, 5 Juli.
\Sebagai tanggapan, Qatar telah membantah sebagai "tak berdasar" tuduhan blok pimpinan Arab Saudi yang mencap Doha mendukung terorisme dan mencampuri urusan dalam negeri mereka.
Telah beredar spekulasi bahwa Arab Saudi, UAE, dan Bahrain akan berusaha mengusir Qatar dari CGG – yang memiliki enam anggota – atau bahkan membahayakan keanggotaan Qatar di Liga Arab.
Baca: Qatar Sebut 13 Tuntutan Arab Saudi Tak Masuk Akal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.