Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perempuan yang Diperkosa di Hari Pernikahannya

Kompas.com - 08/07/2017, 08:31 WIB

Peti mati

Kembali ke gereja untuk pemakaman adalah hal yang sangat mengerikan. Baru sebulan yang lalu saya ke sana dengan gaun putih, bersama Harry berdiri di depan dan terlihat tampan dengan jasnya. Kini, saya mengenakan pakaian serba hitam dan melihat suami saya dimasukkan ke dalam peti mati.

Orang-orang mengira saya telah dikutuk dan mereka menjauhkan anak-anaknya dari saya. "Ada pengaruh buruk yang dalam dirinya," kata mereka. Pada satu titik, saya benar-benar memercayainya.

Sedangkan yang lainnya menuduh saya telah membunuh suami saya. Itu membuat saya sangat sedih karena saya sedang berduka.

Hasil otopsi menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi. Suami saya meninggal akibat keracunan karena karbonmonoksida yang memenuhi paru-parunya, ia tercekik dan tersedak.

Saya hancur berkeping-keping. Saya merasa dikecewakan oleh Tuhan, saya merasa dikecewakan semua orang.

Saya tidak percaya bahwa orang bisa tertawa, pergi keluar, dan hanya menjalani hidup. Saya terpuruk.

Baca: Dicabuli, Diperkosa, lalu Dinikahi di Lapas

Suatu hari saya sedang duduk di balkon melihat burung-burung berkicau dan saya berkata, "Tuhan, bagaimana kau bisa merawat burung-burung ini, tapi saya tidak?"

Pada saat itu saya ingat ada 24 jam dalam sehari - duduk dalam keadaan depresi dengan gorden tertutup. Tanpa terasa sudah seminggu, sebulan, setahun terbuang sia-sia. Itu adalah kenyataan yang sulit.

Saya mengatakan kepada semua orang bahwa saya tidak akan pernah menikah lagi. Tuhan mengambil suami saya, dan rasa kehilangan itu terlalu banyak. Itu adalah sesuatu yang tidak saya inginkan pada siapa pun. Rasa sakitnya luar biasa.

Jatuh cinta

Tapi ada satu orang - Tonny Gobanga - yang terus berkunjung. Ia mendorong saya untuk berbicara tentang suami saya dan memikirkan masa-masa indah.

Suatu saat ia tidak menelepon selama tiga hari dan saya sangat marah. Saat itulah saya tersadar bahwa saya telah jatuh cinta padanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com