Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perempuan yang Diperkosa di Hari Pernikahannya

Kompas.com - 08/07/2017, 08:31 WIB

Tiga bulan setelah serangan itu terjadi, saya diberitahu bahwa saya negatif HIV dan saya sangat bersemangat, tapi mereka mengatakan bahwa saya masih harus menunggu tiga bulan lagi untuk memastikannya. Meski begitu, Harry dan saya mulai merencanakan pernikahan kedua kami.

Meski saya sangat marah dengan gangguan pers, seseorang membaca kisah saya dan meminta untuk bertemu saya. Namanya Vip Ogolla, dan ia juga seorang korban perkosaan.

Kami berbicara, dan ia mengatakan kepada saya bahwa dirinya serta dan teman-temannya ingin menggelar pernikahan saya, tapi saya tidak perlu keluar uang sepeser pun.

"Lakukan apa saja, apa pun yang kamu mau," katanya.

Saya sangat gembira. Saya bisa memilih berbagai kue pesta, yang lebih mahal. Selain bisa menyewa gaun, saya pun bisa memiliki baju pengantin lainnya.

Bulan madu yang tragis

Pada Juli 2005, tujuh bulan setelah pernikahan kami yang pertama direncanakan, Harry dan saya menikah dan pergi berbulan madu.

Selang 29 hari kemudian, di suatu malam yang dingin, kami berada dalam rumah. Harry menyalakan kompor arang dan membawanya ke kamar tidur.

Setelah makan malam, ia memindahkannya karena ruangan itu benar-benar hangat. Saya berada di bawah selimut saat ia mengunci rumah.

Saat di tempat tidur ia mengatakan merasa pusing, tapi kami tidak pikir tidak ada apa-apa.

Malam itu begitu dingin, sehingga kami tidak bisa tidur, jadi saya menyarankan untuk membawa selimut lagi. Tapi Harry mengatakan ia tidak bisa membawanya karena tidak kuat.

Anehnya, saya juga tidak bisa beranjak. Kami menyadari ada yang tidak beres. Ia pingsan. Saya pingsan. Saya ingat saya memanggilnya. Saat itu ia merespons saya, namun kemudian ia tidak merespons lagi.

Baca: Perempuan India Diperkosa 13 Pria atas Perintah Tetua Desa

Saya memaksa diri saya untuk beranjak dari tempat tidur dan muntah, yang memberi saya kekuatan. Saya mulai merangkak ke arah telepon. Saya menelepon tetangga saya dan berkata, "Ada yang tidak beres, Harry tak sadarkan diri."

Tetangga saya langsung datang, tapi butuh waktu lama untuk saya merangkak ke pintu depan agar ia bisa masuk saat aku pingsan. Saya melihat sekelompok orang datang, menjerit. Dan saya ambruk tak sadarkan diri lagi.

Saya terbangun di rumah sakit dan bertanya di mana suami saya berada. Mereka bilang mereka sedang merawatnya di kamar sebelah.

Saya berkata, "Saya adalah seorang pendeta, saya telah melihat cukup banyak dalam hidup saya, saya ingin Anda terus terang kepada saya."

Dokter menatap saya dan berkata, "Maaf, suamimu tidak tertolong." Saya tidak bisa memercayainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com