Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perempuan yang Diperkosa di Hari Pernikahannya

Kompas.com - 08/07/2017, 08:31 WIB

Ketika salah seorang pria melepas kain yang menyumpal mulut saya, saya langsung menggigit alat vitalnya. Ia menjerit kesakitan, lalu salah satu dari mereka menusuk perut saya.

Kemudian mereka membuka pintu dan menendang saya keluar dari mobil yang tengah melaju.

Saya berada di tempat yang ratusan kilometer jaraknya dari rumah, di luar kota Nairobi. Lebih dari enam jam berlalu sudah sejak saya diculik.

Seorang anak melihat saya dibuang di jalanan dan memanggil neneknya. Orang-orang datang berlarian.

Ketika polisi datang, mereka mencoba memeriksa nadi saya, namun tak ada seorang pun yang bisa mendengar detak jantung saya.

Mereka pikir saya sudah mati, lalu membungkus badan saya dengan selimut dan mulai membawa saya ke kamar mayat.

Tapi dalam perjalanan ke sana, saya tersedak dalam selimut dan terbatuk. Polisi itu berkata, "Ia masih hidup?"

Dia kemudian memutar balik kendaraannya dan mengantar saya ke rumah sakit pemerintah terbesar di Kenya.

Saya tiba di rumah sakit dalam keadaan terguncang, bergumam tak jelas. Saya setengah telanjang dan berlumuran darah, dan wajah saya bengkak karena ditinju.

Tapi, ada sesuatu yang mengingatkan seorang kepala perawat karena dia menduga saya adalah seorang pengantin perempuan.

Orangtua panik

"Mari kita tanya ke gereja-gereja untuk mencari tahu apakah mereka kehilangan pengantin perempuan," katanya pada para perawat.

Secara kebetulan, gereja pertama yang mereka hubungi adalah All Saints Cathedral. "Apakah Anda kehilangan seorang pengantin perempuan?" tanya perawat itu.

Lalu pengurus gereja mengatakan, "Ya, ada pernikahan jam 10 dan pengantin perempuan tidak datang."

Ketika saya tidak datang ke gereja, orangtua saya panik. Orang-orang pun disebar untuk mencari saya. Desas-desus beredar.

Baca: Biaya Pernikahan Anak Pengusaha India Ini Mencapai Rp 1 Triliun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com