Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakar 'Gereja Mukjizat' Yesus, Ekstrimis Yahudi Dihukum Penjara

Kompas.com - 04/07/2017, 20:54 WIB

NAZARET, KOMPAS.com - Seorang ekstrimis Yahudi dijatuhi hukuman penjara karena terbukti membakar sebuah gereja di Israel yang diyakini oleh para agama Kristen dibangun di salah satu lokasi mukjizat Yesus.

Pengadilan Negeri Nazaret memvonis Yinon Reuveni, yang berusia 22 tahun, bersalah melakukan pembakaran gereja tersebut.

Majelis hakim menyebut Reuveni mengobarkan api di Gereja Katolik Roma di Tabgha, diwilayah Laut Galilee atau Laut Tiberias, pada 2015.

Gereja ini disebut sebagai tempat Jesus melakukan mukjizat dengan memberi makan 5000 orang hanya dengan lima roti dan dua ekor ikan, atau lebih dikenal sebagai pemberian makanan bagi 5000 orang.

Selain menghanguskan gereja, serangan tersebut menyebabkan kerusakan besar pada toko dan bangunan lainnya di kompleks Gereja Multiplication.

Bahkan, di salah satu dinding ditemukan tulisan dalam bahasa Ibrani, "Berhala akan dienyahkan atau dihancurkan."

Untungnya, kobaran itu tidak menghancurkan lantai mozaik peninggalan abad kelima yang menjadi ciri kunci dari gereja modern yang dibangun di lokasi ini.

Surat dakwaan terhadap Reuveni menyebut bahwa dia membakar gereja tersebut karena sikap permusuhannya tehadap agama Kristen.

Times of Israel Yinon Reuveni (kanan) dan Yehuda Asraf.
Media lokal melaporkan bahwa pemuda tersebut juga terlibat beberapa kejahatan kebencian dan memiliki keterkaitan dengan ekstrimis lainnya sebelum menyerang gereja tersebut.

Tersangka kedua, Yehuda Asraf, 21 tahun, dibebaskan dari dakwaan. Sementara itu, tersangka ketiga masih menunggu persidangan, seperti dilaporkan Times of Israel.

Surat kabar Israel lainnya, Haaretz, melaporkan Jaksa Penuntut Umum Avi Pasternak mengatakan vonis pengadilan tersebut menguatkan tindakan terorisme yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi.

Kendati demikian, pengacara Itamar Ben Gvir menuduh hakim mengabaikan fakta dan kliennya menyatakan akan mengajukan banding.

Gereja tersebut dibuka kembali secara resmi pada Febuari 2017, setelah diperbaiki selama delapan bulan dengan biaya sekitar 1 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com