WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan AS James Mattis, Jumat (30/6/2017), menunda rencana militer merekrut kelompok transgender sebagai tentara.
Keputusan penundaan selama enam bulan ini diambil Mattis sehari sebelum tenggat waktu yang dilakukan Ashton Carter, menteri pertahanan di masa pemerintahan Barack Obama.
"Kelima angkatan kini menunda perekrutan transgender hingga 1 Januari mendatang," kata juru bicara Pentagon, Dana White.
"Penundaan ini dilakukan untuk mengevaluasi rencana itu dan menanti masukan terkait dampaknya terhadap kesiapan dan kemampuan militer kita," tambah White.
Baca: Kisah Analia, Wanita Transgender Pertama yang Jadi Kepala Polisi...
Pekan lalu, White menjelaskan, kelima angkatan belum sepakat soal jadwal rekrutmen kelompok transgender.
Diperkirakan saat ini terdapat 2.500 hingga 7.000 orang transgender di antara 1,3 juta personel militer Amerika Serikat.
Namun, mereka tak secara terbuka menunjukkan orientasi seksual mereka sebelum bergabung dengan kemiliteran.
Baru tahun lalu para transgender yang mengakui secara terbuka tak akan terancam dipecat dari kemiliteran.