Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Sampah Temukan Bayi yang Nyaris Tewas Dikerumuni Semut

Kompas.com - 27/06/2017, 18:14 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Mirror

BANGKOK, KOMPAS.com - Seorang tukang sampah menyelamatkan bayi baru lahir yang nyaris meninggal dikerumuni semut setelah dibuang di tumpukan sampah.

Rungroj Attar (53), nama tukang sampah itu, tengah bekerja membersihkan sampah saat dia menemukan seorang bayi perempuan yang dibungkus selembar selimut berwarna merah muda.

Setelah menemukan dan membersihkan  bayi itu dari semut yang mengerumuninya Rungroj kemudian menghubungi kepolisian di kota Chonburi, Thailand.

Sebuah rekaman video memperlihatkan bayi yang hampir meninggal itu kembali bernapas setelah seorang perawat menepuk kepalanya.

Setelah kembali bernapas bayi itu menangis keras sebelum kemudian digendong oleh seorang perawat dan dibawa ke dalam ambulans yang melarikannya ke rumah sakit.

Bayi itu kini dirawat di RS Chonburi dan polisi menggelar investigasi untuk mencari ibu bayi malang tersebut.

Baca: Mayat Bayi Dibuang di Kebun Kopi, Ada Bekas Gigitan Diduga Anjing

"Bayi itu sengaja ditinggalkan di tumpukan sampah. Kami duga ibunya ingin bayi ini mati dan sampah akan menutupi jenazahnya yang mati dikerumuni semut," ujar Kapten Nattawut Na Chiangmai dari kepolisian Chonburi.

Kepolisian mengatakan, pertama kali mendapatkan laporan penemuan bayi itu dari Rungroj yang memang sedang mendapatkan giliran kerja malam.

Rungroj yang sadar bayi itu masih bernapas langsung menghubungi polisi yang datang bersama tim medis.

Rungroj mengatakan, bayi itu sungguh beruntung karena dia menemukannya. Apalagi, bayi itu sudah nyaris tak sadarkan diri dan pasti akan meninggal jika tak ditemukan.

"Saya senang bayi itu selamat. Saya sangat senang saat mendengar dia menangis," ujar Rungroj.

"Saya rasa orangtuanya sangat kejam. Mereka membawanya lahir ke dunia tetapi kemudian membuangnya. Mengapa mereka tak menyukai bayi lucu ini?" tanya Rungroj.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com