Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Bom Gagal di Stasiun Pusat, KTT UE di Brussels Dijaga Ketat

Kompas.com - 23/06/2017, 06:45 WIB

BRUSSELS, KOMPAS.com - Para pemimpin Uni Eropa (UE) berkumpul di Brussels mulai hari Kamis (22/6/2017) waktu setempat untuk membahas perekenomian dan perundingan Inggris keluar dari blok UE, yang dikenal dengan sebutan Brexit (Britain/British Exit).

Pertemuan puncak UE di Brussels, ibu kota Belgia, yang sekaligus ibu kota blok UE, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan meningkatkan kerja sama dalam keamanan dan pertahanan.

Para pemimpin UE juga akan memulai perundingan putaran pertama dengan Inggris tentang Brexit.

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) UE selama dua hari itu, Perdana Menteri Inggris Theresa May yang kehilangan kursi cukup banyak di parlemen dalam pemilu bulan ini akan menjelaskan perkembangan politik di negaranya dan pembentukan pemerintahan baru dalam koalisi dengan Partai Uni Irlandia (DUP).

Baca: Tentara Belgia Tembak Mati Terduga Pengebom Bunuh Diri

Juru runding Inggris soal Brexit, David Davis, mengatakan, May akan membuat sebuah proposal mengenai hak warga negara UE yang tinggal Inggris.

Selain masalah ekonomi dan Brexit, para pemimpin UE akan membahas kontraterorisme dan memperkuat kerja sama keamanan dan pertahanan.

Mereka juga akan menegaskan kembali komitmen terhadap perdagangan bebas dan upaya meningkatkan lapangan kerja serta pertumbuhan ekonomi.

Pertemuan itu juga akan membicarakan krisis migran di Eropa, terutama perang melawan penyelundupan migran melalui rute Laut Tengah, namun tidak ada terobosan yang diharapkan dalam upaya mereformasi sistem suaka UE.

Presiden Perancis, Emmanuel Macron, berjanji akan menghidupkan kembali semangat UE setelah keputusan mengejutkan dari Inggris untuk meninggalkan persemakmuran itu.

Baca: Pelaku Serangan di Stasiun KA Brussels adalah Warga Maroko

Perancis dan Jerman juga ingin memperkuat kerjasama pertahanan Eropa untuk menjawab kebijakan Presiden AS Donald Trump yang mencanangkan politik "America First".

Setelah memenangkan pemilihan presiden awal Mei lalu di Perancis, Macron melakukan kunjungan luar negeri pertamabnya ke Jerman untuk berbicara dengan Kanselir Angela Merkel.

Awal bulan ini, Brussels meluncurkan cetak biru Franco-Jerman untuk menciptakan dana pertahanan Eropa dengan anggaran tahunan sebesar 5,5 miliar Euro.

Kantor kepresidenan Perancis mengatakan, Paris dan Berlin, yang secara tradisional menjadi motor utama integrasi Eropa, berharap rencana kerjasama pertahanan itu dapat ditandatangani pada pertemuan puncak di Brussels.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com