Qatar Airways: Boikot dari Negara-negara Arab Tak Berpengaruh

DOHA, KOMPAS.com - Qatar Airways memastikan, hampir seluruh layanan udara yang mereka berikan tak terpengaruh dengan boikot dari sejumlah negara-negara Arab.

"Operasi global Qatar Airways terus berjalan lancar, dengan sebagian besar jaringan kami tidak terpengaruh oleh situasi saat ini."

Hal itu ditegaskan Chief Executive Qatar Airways Akbar Al-Baker, di Doha, Rabu (14/6/2017).

Seperti diberitakan AFP, maskapai ini mengumumkan sebuah pernyataan yang menyatakan telah mengoperasikan sekitar 1.200 penerbangan dalam sepekan terakhir.

Sebanyak 90 persen di antaranya mampu lepas landas dalam waktu 15 menit setelah jadwal keberangkatan.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir termasuk di antara beberapa negara yang menghentikan hubungan diplomatik dengan Qatar pekan lalu.

Keputusan ini dilanjutkan dengan penghentian semua penerbangan dari dan ke Doha, serta larangan terbang bagi Qatar Airways.

Selasa kemarin, empat negara Arab mengatakan embargo udara hanya berlaku untuk maskapai penerbangan dari Qatar atau terdaftar di sana.

Baca: Blokade Wilayah Udara Hanya untuk Maskapai Qatar

Arab Saudi dan sekutu-sekutunya menuduh Doha mendukung gerakan ekstremis Islam.

Meski Qatar membantah tudingan tersebut, namun pemutusan hubungan tetap terjadi.

Awal pekan ini, Qatar Airways mengumumkan keuntungan sebesar 540 juta dollar AS pada tahun fiskal yang berakhir pada bulan Maret.

Namun, para analis memperingatkan maskapai itu bisa terkena dampak jika krisis diplomatik berlanjut.

Qatar Airways pada tanggal 7 Juni mengumumkan pembatalan semua penerbangan ke Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Bahrain.

Baca: Erdogan: Pengisolasian Qatar Tak Cerminkan Nilai-nilai Islam