Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Mesir Gempur Libya, Ini Alasannya

Kompas.com - 27/05/2017, 08:57 WIB

KAIRO, KOMPAS.com – Angkatan Udara Mesir telah menggempur kamp-kamp milisi di Libya karena beberapa jam sebelum itu orang-orang bersenjata membantai puluhan warga Kristen Koptik, Mesir.

"Sekarang, kami telah menyerang kamp pelatihan yang digunakan oleh pelaku teror. Mesir takkan ragu menyerang kamp teror ini di mana pun juga," kata Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, seperti ditayangkan televisi oleh stasiun televisi negara, Jumat (26/5/2017).

Sekelompok orang bertopeng dan bersenjata ini diyakini dilatih dan berasal dari kamp-kamp milisi di Libya timur yang berbatasan dengan Mesir, demikian Reuters, Sabtu (27/5/2017).

Baca: Mesir Gempur Kamp Milisi di Libya setelah Pembantaian Kristen Koptik

Para saksi mata menyebutkan gerombolan pria bersenjata ini memberondongkan senapan setelah menghentikan warga Kristen Koptik yang berada di sebuah bus dan kendaraan lainnya di jalanan di gurun pasir.

Televisi Mesir kemudian menayangkan sebuah bus yang rusak ditembaki dengan darah tercecer di mana-mana.

Mayat semua korban terbaring di tanah padang gurun yang berada di dekatnya. Pakaian dan sepatu korban berserakan di dalam dan sekitar bus itu.

Serangan yang dikutuk para alim ulama Mesir itu terjadi saat bus jemaat Kristen Koptik itu sedang perjalanan biara (monastery) Santo Samuel di Provinsi Minya, lebih dari 200 km ke arah selatan dari Kairo.

Baca: 26 Warga Minoritas Kristen Koptik Mesir Tewas Diserang

Polisi bersenjata lengkap menjaga rapat-rapat di sekitar lokasi, sedangkan penyelidik dan jaksa berkerumun mengumpulkan barang bukti dan sidik jari. Pasukan khusus bersenjata berat lalu tiba di lokasi.

Mereka menutupi wajahnya dengan masker dan mengenakan rompi antipeluru. Korban cedera dibawa ke rumah sakit terdekat yang di antaranya dikirim ke Kairo.

Salah satu dari kendaraan-kendaraan yang diserang tengah mengangkut bahan bangunan untuk biara, sedangkan yang lainnya mengangkut anak-anak.

Insiden itu merupakan serangan terbaru atas kelompok minoritas Kristen Koptik, setelah sayap Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah Sinai mengebom satu gereja pada Desember 2016 dan dua gereja pada April 2017.

Serangan di tiga gereja itu, yakni di Kairo (Desember 2016), Alexandria dan Tanta (April 2017), telah menyebabkan puluhan jemaat Kristen Koptik tewas dan puluhan lain terluka.

Baca: Bus Ditembaki, Puluhan Jemaat Kristen Koptik di Mesir Tewas

Terkait serangan terbaru di Minya, juru bicara Kementerian Kesehatan, Khaled Megahed, sebelumnya mengatakan bahwa ada 26 orang tewas dan 25 lainnya terluka.

Belakangan dikoreksi kembali, bahwa jumlah korban tewas telah menjadi 28 orang.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com