Indonesia Punya Tempat Khusus di Ratu Elizabeth dan Pemerintah Inggris

JAKARTA, KOMPAS.com - Status Inggris yang akan keluar dari Uni Eropa tak bakal memengaruhi hubungan bilateralnya dengan Indonesia. Pemerintah Inggris dan Ratu Elizabeth II justru menilai Indonesia sebagai mitra strategis dalam beberapa aspek.

Hal tersebut dikatakan Moazzam T Malik, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, dalam perayaan ulang tahun ke-91 Ratu Elizabeth II di Hotel Shangrila, Rabu (17/5/2017).

"Malam ini juga merupakan kesempatan untuk merayakan hubungan antara Inggris dan Indonesia. Sebuah hubungan yang terus berlanjut dan semakin kuat," kata Malik dalam pidato sambutannya.

"Indonesia memiliki tempat khusus di (hati) Yang Mulia Ratu dan pemerintahannya. Inggris memang seharusnya tak hanya fokus dengan India dan China, pun Indonesia," tuturnya melanjutkan.

Baca juga: Moazzam Malik, Dubes Muslim Inggris Pertama untuk Indonesia

Menurut Malik, kerja sama antara Inggris dan Indonesia sudah berkembang ke berbagai aspek. Tidak hanya dalam hal menjaga kedamaian dunia, juga sudah hal-hal lain termasuk keolahragaan.

"Tahun lalu, kami membangun kemitraan di banyak bidang seperti kerja sama maritim, anti-terorisme, keamanan penerbangan, hingga dalam persiapan Asian Games 2018," ucap Malik.

"Kami terus memperluas jalur pertahanan serta mengatasi tantangan seperti penggundulan hutan, pemanasan global, dan mendorong pembangunan lingkungan" ujar duta besar yang mulai bekerja di Indonesia sejak akhih 2014 ini.

 

British Ambassador took selfie with the Queen's Birthday Party online quiz winner during the #QUEENat91 celebration last night.

A post shared by British Embassy Jakarta (@ukinindonesia) on May 17, 2017 at 11:55pm PDT

Tahun ini, Ratu Elizabeth II berusia 91 tahun per 21 April lalu. Dia menjadi salah satu pemimpin negara tertua di dunia yang masih memerintah pada saat ini.

Istri dari Pangeran Philip itu mulai memerintah pada 6 Februari 1952. Namun, proses penobatan dia sebagai Ratu Inggris baru pada 2 Juni 1953.

Selama memerintah, sudah 13 perdana menteri membantu dia dalam mengurus pemerintahan. Bahkan, perdana menteri saat ini, Theresa May, belum lahir saat Ratu Elizabeth dinobatkan.

Ratu Elizabeth juga pernah datang ke Indonesia. Kedatangan Raja dan Ratu Inggris ke negara ini untuk kali pertama terjadi pada 1974.