Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Tiga Pekan, 23.500 Warga Yaman Terjangkit Kolera

Kompas.com - 19/05/2017, 21:37 WIB

SANAA, KOMPAS.com - Hanya dalam waktu tiga pekan wabah kolera yang merebak di Yaman telah menyerang 23.500 orang dan menewaskan 242 penderita.

Demikian disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam jumpa pers di Geneva, Swiss, Jumat (19/5/2017).

WHO menambahkan, dalam satu hari terakhir 20 orang meninggal dunia akibat kolera dari 3.460 kasus yang tercatat di negeri yang dua pertiga rakyatnya terancam kelaparan itu.

"Kecepatan penyebaran wabah kolera ini tak pernah terjadi sebelumnya," kata perwakilan WHO untuk Yaman, Nevio Zagaria kepada jurnalis di Geneva melalui sambungan telepon.

Baca: Yaman Darurat Kolera, Skala Penyakit Lampaui Kapasitas

Nevio memperingatkan, dikhawatirkan seperempat juta warga Yaman akan terjangkit kolera hingga akhir tahun ini.

Wabah kolera ini semakin memperburuk kondisi di Yaman yang selama dua tahun terakhir dihancurkan perang antara kelompok Houthi dan pasukan pemerintah yang didukung koalisi pimpinan Arab Saudi.

Perang yang kian dahsyat ini menghancurkan lebih dari separuh infrastruktur kesehatan di negeri Semenanjung Arabia tersebut.

Nevio melanjutkan, para pekerja kemanusiaan juga kesulitan mengakses sejumlah wilayah di negeri itu.

Jadi, lanjut dia, kemungkinan besar jumlah warga yang meninggal dunia akibat kolera jauh lebih banyak dari yang berhasil dicatat.

Situasi semakin sulit, ujar Nevio, karena sebagian besar pekerja kesehatan di Yaman belum mendapatkan gaji selama tujuh bulan.

Di saat yang sama kurangnya pasokan listrik membuat stasiun-stasiun pemompa air bersih tak maksimal beroperasi.

Sistem drainase dan pembuangan air kotor juga hancur sehingga sebagian besar warga menggunakan air yang sudah terkontaminasi.

Nevio menambahkan, badan-badan PBB kini tengah mempersiapkan respon darurat menghadapi wabah kolera ini dalam 48 jam mendatang.

"Tujuannya untuk menambah jumlah pusat-pusat perawatan dan rehidrasi dengan cepat," lanjut dia.

Baca: Dua Tahun Perang Yaman, 7.700 Tewas dan 42.500 Terluka

Di saat yang sama, masih kata Nevio, kebutuhan bantuan dana untuk membantu pemerintah Yaman dalam memperbaiki berbagai infrastruktur yang dibutuhkan kian mendesak.

"Penyebaran wabah penyakit ini terlalu cepat dan besar sehingga pemerintah memerlukan bantuan untuk memperbaiki sistem drainase, perawatan korban, dan membersihkan sumber-sumber air minum," ujar Nevio.

"Tanpa upaya dramatis untuk menghentikan wabah ini maka ongkos yang harus dibayar dalam hal korban jiwa akan sangat besar," dia menegaskan.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com