Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prajurit Transgender AS Pembocor Rahasia Dibebaskan dari Penjara

Kompas.com - 17/05/2017, 21:53 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Chelsea Manning, prajurit transgender AD Amerika Serikat yang dipenjara akibat membocorkan dokumen rahasia dibebaskan dari penjara militer, Rabu (17/5/2017), setelah menjalani hukuman selama tujuh tahun.

Chelsea (29) dibebaskan dari penjara berkeamanan maksimal di Kansas itu berkat pengampunan yang diberikan Presiden Barack Obama sebelum meninggalkan Gedung Putih.

"(Chelsea) Manning telah dibebaskan dari barak pendisiplinan Amerika Serikat di Fort Leavenworth," kata juru bicara angkatan darat, Cynthia Smith.

Sementara itu, Chelsea yang baru menghirup kembali udara bebas mengatakan, dia akan meninggalkan semua masa lalunya dan menatap masa depan.

Baca: Sebelum Obama Lengser, Prajurit Transjender Chelsea Manning Bikin Petisi dari Penjara

"Setelah empat bulan menunggu penuh kecemasan, hari ini akhirnya tiba. Saya sudah lama menunggunya," kata Chelsea lewat tim kuasa hukumnya.

"Apapun yang ada di depan saya saat ini jauh lebih penting ketimbang masa lalu," tambah Chelsea yang seharusnya menjalani hukuman penjara 35 tahun.

"Saya sedang mereka-reka situasi sekarang ini yang sangat menyenangkan, canggung, dan semuanya menjadi baru bagi saya," tambah dia.

Awalnya dikenal dengan nama Bradley Manning bekerja menjadi analis intelijen angkatan darat yang membuatnya memiliki akses ke berbagai informasi rahasia.

Dia kemudian dituduh membocorkan lebih dari 700.000 dokumen, video, kawat diplomatik, dan catatan pertempuran kepada WikiLeaks.

Baca: Dapat Izin Operasi Ganti Kelamin, Prajurit Transjender AS Stop Mogok Makan

Pada 2014, Chelsea mengatakan, dia memilih untuk memublikasikan ratusan ribu dokumen itu agar kebenaran soal perang Irak diketahui warga Amerika Serikat.

Chelsea mengungkapkan jati dirinya sebagai seorang transgender saat AD Amerika Serikat menahannya di penjara pria.

Kuasa hukumnya mengatakan Chelsea dua kali mencoba bunuh diri dan pernah cukup lama ditempatkan di sel isolasi serta tak mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com