Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesaing Boeing dan Airbus Buatan China Siap Terbang Perdana

Kompas.com - 03/05/2017, 17:03 WIB

SHANGHAI, KOMPAS.com - Pesawat jet penumpang  buatan China, yang dibangun untuk menyaingi Boeing dan Airbus, dijadwalkan melakukan penerbangan perdana pekan ini.

Pesawat C919, yang dibangun perusahaan dirgantara milik negara Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC), dijadwalkan melakukan uji terbang di Shanghai pada Jumat (5/5/2017).

"Jika cuaca tidak mendukung, uji coba terbang akan dijadwal ulang," demikian pernyataan resmi COMAC.

Pesawat berbadan ramping itu merupakan bentuk upaya China selama hampir satu dekade untuk mengurangi ketergantungan terhadap Eropa dan Amerika Serikat dalam hal pengadaan pesawat penumpang.

Baca: Pesawat Terbang Terbesar di Dunia Jatuh dalam Uji Coba Kedua

"Penerbangan perdana ini sebenarnya bukan hal besar. Namun, tentu saja, ini akan menjadi momen simbolik evolusi industri penerbangan China," ujar Greg Waldron, editor majalah Flightglobal.

C919 dirancang bisa mengangkut 168 orang penumpang dan memiliki daya jelajah maksimal 5.555 kilometer.

Saat ini COMAC sudah menerima pesanan sebanyak 570 unit hingga akhir tahun lalu, sebagian besar berasal dari maskapai penerbangan domestik China.

C919 adalah pesawat penumpang besar pertama buatan China dan menjadi bukti ambisi negeri itu yang terus tumbuh dibarengi terus berkembangnya kemampuan bangsa tersebut.

Rencana terbang perdana C919 ini muncul sepekan setelah China meluncurkan kapal induk buatan dalam negeri dan sukses dalam proses "docking" sebuah wahana kargo dengan laboratorium luar angkasa di orbit Bumi.

China sebenarnya adalah pasar besar bagi Boeing dan Airbus, apalagi jumlah penumpang pesawat terbang di negeri itu terus bertambah.

Baca: Pesawat N219 Bakal Terbang Perdana di Makassar

Pada 2024, diperkirakan pasar transportasi udara China akan melampaui Amerika Serikat. Demikian hasil penelitian Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA).

Sementara Airbus memperkirakan, maskapai-maskapai penerbangan China akan membutuhkan setidaknya 6.000 unit pesawat baru dalam dua dekade mendatang. Sementara Boeing memperkirakan 6.800 unit pesawat baru.

Secara total nilai uang dari kombinasi penjualan Boeing dan Airbus jika berdasarkan perkiraan tadi mencapai sekitar 1 triliun dolar.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com