BANGKOK, KOMPAS.com - Sedikitnya 27 orang penumpang terluka ketika sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Aeroflot dari Moskwa menuju Thailand mengalami turbulensi parah di dekat Bangkok.
Pesawat itu memasuki sebuah kantung turbulensi di saat cuaca cukup cerah beberapa saat menjelang mendarat pada Senin (1/5/2017) tengah malam.
Denis Antonyuk, seorang pejabat di kedubes Rusia di Bangkok mengatakan, 24 warga Rusia dan tiga warga Thailand terluka dalam insiden itu.
Baca: Turbulensi Paksa Pendaratan Darurat, 16 Orang Terluka
"Sebanyak 15 warga Rusia dan dua warga Thailand harus dirawat di rumah sakit," ujar Antonyuk.
Kepala departemen konsular kedubes Rusia Vladimir Sosnov kepada kantor berita RIA Novosti beberapa korban bahkan harus menjalani operasi.
Sementara itu Russian Today mengabarkan, penyebab begitu banyaknya penumpang yang terluka disebabkan pesawat tiba-tiba memasuki apa yang disebut clear sky turbulence.
Akibatnya, kru kabin tak sempat memberi peringatan kepada penumpang agar mengenakan sabuk pengaman saat pesawat terlempar ke atas dan ke bawah setinggi 100-200 meter.
Baca: Korban Turbulensi Pesawat Etihad Alami Patah Tulang hingga Memar di Kepala
Kondisi clear sky turbulence menurut manajemen Aeroflot terjadi setidaknya 750 kali setahun.
"Kondisinya sangat buruk, para penumpang terlempar kesana kemari," ujar seorang penumpang dalam video yang diunggahnya ke media sosial.
"Darah di mana-mana, para penumpang dengan tulang dan hidung patah serta seorang bayi yang terluka di kepalanya," tambah penumpang itu.