Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerang Paris adalah “Teroris ISIS yang Pernah Dibui 20 Tahun"

Kompas.com - 21/04/2017, 07:45 WIB

PARIS, KOMPAS.com - Pria yang melepaskan tembakan ke mobil polisi Paris, Perancis, sehingga satu polisi tewas dan dua lainnya terluka pada Kamis (20/4/2017) malam, di  telah diidentifikasi bernama Karim Cherfi.

Karim Cherfi, yang juga tewas ditembak polisi setelah penyerangan itu, pernah dipenjara selama 20 tahun karena serangan serupa kepada polisi.

Menurut polisi Paris, Karim Cherfi menggunakan nama perangnya (nom de guerre) ‘Abu Yousuf the Belgian’ sebagaimana dilaporkan Daily Mail pada Jumat (21/4/2017).

Pria berusia 39 tahun itu juga mengeluarkan ancaman gelap untuk membunuh lebih banyak polisi lewat jejaring layanan pesan instan, Telegram.

Pembunuh kelahiran Perancis itu tinggal di apartemen Seine-et-Marne di Chelles, sebuah kota komuter yang dekat dengan Paris.

Baca juga: Serang Menarget Polisi Perancis Diklaim ISIS, Satu Tewas dan Dua Orang Terluka

Enam belas tahun lalu, in 2001, ia melepaskan tembakan ke arah para polisi setelah ketahuan mencuri sebuah mobil, sehingga dua polisi saat itu terkena luka tembak.

Karim Cherfi pun diproses hukum dan divonis 20 tahun penjara dan ditempatkan di sebuah penjara berkeamanan super ketat pada tahun 2013 menyusul serangan di Roissy-en-Brie, Seine-et-Marne.

Namun, dia dibebaskan lebih awal setelah sebuah keputusan banding, dan hal itu memberinya keleluasaan untuk melakukan serangan terbaru pada Kamis malam.

Kelompok radikal Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) menyatakan bertanggung jawab atas serangan di Paris pusat, Perancis yang menyebabkan satu polisi terbunuh dan dua lainnya terluka.

Baca juga: Teror di Perancis, Truk Hantam Kerumunan Tewaskan Sedikitnya 73 Orang

Kantor berita kelompok bersenjata ISIS, yakni Amaq, menyatakan, penyerangan di Paris itu dilakukan oleh salah satu tentaranya yang bernama Abu Yousif, warga Belgia.

Penembakan, yang juga menewaskan si penyerang, terjadi di pusat perbelanjaan Champs-Elysees, hanya beberapa hari menjelang pelaksanaan pemilihan Presiden Perancis.

Seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa seorang pria keluar dari satu mobil di tempat kejadian dan mulai memuntahkan peluru dari senapan mesin.

Kejaksaan Perancis mengatakan, bagian kontraterorisme kantor kejaksaan telah mulai melakukan penyelidikan.

Baca juga: Kerap Jadi Sasaran Serangan Teror, Ada Apa dengan Perancis?

Kejadian maut itu muncul pada saat para warga Perancis bersiap-siap untuk mendatangi tempat pemungutan, Minggu (23/4/2017), untuk memberikan suara pada pemilihan presiden.

Perancis sejak 2015 berada di bawah status darurat dan telah mengalami serentetan serangan oleh kalangan garis keras, yang menewaskan lebih dari 230 orang dalam dua tahun terakhir.

Sebelumnya pada awal pekan ini, dua pria di Marseille ditangkap. Kepolisian mengatakan keduanya telah merencanakan untuk melakukan serangan menjelang pemilihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com