Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Irak Sebut ISIS dan Al Qaeda Sedang Membahas Aliansi

Kompas.com - 19/04/2017, 13:48 WIB

BAGHDAD, KOMPAS.com - Para pemimpin ISIS dan Al Qaeda diyakini tengah membicarakan kemungkinan kedua kelompok ini akan menjalin aliansi.

Kemungkinan ini disampaikan wakil presiden Irak Ayad Allawi dalam sebuah wawancara awal pekan ini.

"Diskusi (aliansi) itu sudah dimulai saat ini. Dialog sudah dimulai antara perwakilan Baghdadi dan Ayman al-Zawahiri," kata Ayad Allawi.

Namun, Allawi tidak memberi rincian lebih lanjut terkait bagaimana kedua kelompok ini akan bekerja sama di masa depan.

ISIS terbentuk setelah perseteruan antarfaksi di Suriah mengakibatkan Al Qaeda terpecah pada 2014.

Sejak saat itulah, ISIS dan Al Qaeda bersaing bahkan bertempur memperebutkan rekrutumen anggota, pendanaan, dan siapa yang paling pantas menjadi pemimpin kekilafahan Islam.

Banyak pemimpin senior dan ulama Al Qaeda mengkritik cara-cara ISIS memperlakukan warga sipil yang dianggap terlalu brutal dengan melakukan pemenggalan, penenggelaman, dan pembakaran dalam eksekusi.

ISIS menyapu sebagian wilayah Suriah dan mencaplok sepertiga wilayah Irak pada musim panas 2014, termasuk kota terbesar kedua negeri itu Mosul.

Di masji Al Nuri, Mosul, Abu Bakr al-Baghdadi mengumumkan, pendirian kekalifahan Islam sekaligus menjadi titik puncak perseteruan ISIS dan Al Qaeda.

Sejak Oktober 2016, pasukan koalisi Irak yang didukung serangan udara Amerika Serikat berjuang untuk mengambil kota-kota yang dikuasai ISIS.

Pasukan Irak menjalani perang dari jalan ke jalan yang menewaskan ribuan warga sipil dan personel militer Irak.

Sementara di Suriah, operasi Amukan Efrat digelar untuk merebut ibu kota ISIS, Raqqa yang dirancang digelar bersamaan dengan operasi merebut kembali Mosul.

Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan ISIS mundur dari Mosul dan Raqqa ke kota Deir ez-Zor di wilayah timur Suriah, basis terkuat terakhir ISIS.

Di saat pijakan mereka di Irak dan Suriah mulai goyah, ISIS, seperti halnya Al Qaeda, nampaknya akan menyebarkan ancaman baru dalam bentuk pemberontakan global di masa mendatang.

"Saya tak melihat ISIS menghilang begitu saja. Mereka tetap ada dalam bentuk sel-sel tidur, menyebarkan racunnya ke seluruh dunia," Allawi menegaskan.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com