Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komandan Abu Sayyaf Pemenggal Warga Jerman, Tewas dalam Serbuan Militer

Kompas.com - 14/04/2017, 15:39 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Militer Filipina melaporkan, komandan Abu Sayyaf, Muammar Askali alias Abu Rami tewas dalam tembak-menembak di Pulau Bohol. Askali diduga memiliki afiliasi dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Askali juga diduga berada di balik pemenggalan sandera Jerman baru-baru ini.

Tentara Filipina berhasil mengepung kubu militan Abu Sayyaf di Pulau Bohol. Enam militan Abu Sayyaf dan tiga serdadu militer Filipina tewas dalam insiden itu, dua serdadu menderita luka-luka, demikian laporan Deutsche Welle

Kepala Staf Militer Jenderal Eduardo Ano mengatakan hari Rabu (12/4), militan yang terbunuh antara lain komandan Abu Sayyaf Muammar Askali alias Abu Rami.

Dia diduga kuat berada dibelakang aksi pemenggalan sandera Kanada dan Jerman beberapa waktu lalu. Kelompoknya berlayar jauh dari basis mereka di Selatan Filipian untuk melakukan aksi penculikan baru, kata Eduardo Ano.

"Ini merupakan prestasi yang sangat besar dan pukulan besar terhadap Abu Sayyaf," katanya kepada wartawan.

Tubuh Rami ditemukan setelah bentrokan bersenjata di sebuah desa di kota pesisir Inabanga, sekitar 600 kilometer selatan Manila, jelasnya.

"Banyak sekali aksi-aksi kekejaman Abu Rami," kata Eduardo Ano. "Dia bahkan dipandang sebagai salah satu calon pemimpin Abu Sayyaf di masa depan."

Menurut laporan intelijen militer, Abu Rami memerintahkan pemenggalan dua warga Kanada pada tahun 2016 dan sandera Jerman berusia 70-tahun pada Februari lalu, setelah tuntutan kelompoknya untuk uang tebusan tidak dipenuhi.

Abu Rami juga yang merencanakan aksi penculikan pasangan Jerman dari negara bagian Sabah, Malaysia, April 2014. Para sandera dibebaskan enam bulan kemudian setelah pembayaran uang tebusan senilai 5 juta dolar AS.

Jenderal Eduardo Ano mengatakan, Rami dan 10 anak buahnya melakukan perjalanan ke Bohol untuk menculik wisatawan asing dan lokal, namun rencana mereka digagalkan karena warga melaporkan keberadaan orang bersenjata kepada pihak berwenang.

Masih ada lima yang kita lacak," katanya. "Mereka tidak menjadi ancaman lagi bagi warga kami. Kami sedang melakukan operasi pengejaran."

"Kami selalu mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan. Dan yang sangat penting, mereka berbagi atau melaporkan kepada kami jika ada gerak-gerik orang yang mencurigakan di daerahnya," tambahnya.

Hari Selasa (11/2/2017), 11 anggota militan Abu Sayyaf menyerakan diri kepada militer di Zamboanga City di selatan Filipina. Pihak berwenang Flipina berharap lebih banyak orang menyerahkan diri.

Amerika Serikat dan Australia sebelumnya sudah memperingatkan adanya "informasi yang belum dikonfirmasi, bahwa sel teroris mungkin mencoba melakukan penculikan" di Pulau Bohol dan Provinsi Cebu.

Militan Abu Sayyaf hingga kini masih menahan sekitar 20 sandera, termasuk 12 pelaut Vietnam, 7 warga Indonesia dan seorang pria Belanda yang diculik pada tahun 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com