Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Ekspor Kurma ke Timur Tengah

Kompas.com - 13/04/2017, 06:55 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com - Sebuah perkebunan di wilayah tengah Australia telah mengekspor kurma jenis khusus ke Timur Tengah tahun ini.

Sebelumnya perkebungan kurma itu hanya memasok pasar domestik Australia.

Dua ratus kotak kurma jenis barhi khalal yang berwarna kuning, telah dikirim ke Qatar dan Lebanon.

Ben Wall, dari perusahaan kurma Tamara Date Farm Cooperative, mengatakan jenis ini adalah satu-satunya jenis kurma yang bisa dimakan saat masih dalam tahap khalal.

"Kurma memiliki sekitar lima tahap kematangan, kebanyakan orang memakannya dalam tahap rutab dan tamar, saat warnanya cokelat. Tapi jenis kurma barhi mereka coklat,  Barhi adalah jenis kurma yang bisa dimakan saat tahap kematangannya khalal," kata Ben.

Ben mengatakan mengirim kurma ke tanah asalnya memang tak mudah. Dia mengibaratkanmenjual es kepada orang eskimo.

Namun, saat ini permintaan kurma sedang tinggi karena di luar Australia musim buah khas gurun pasir itu belum tiba.

"Di Timur Tengah kelezatannya adalah saat kurma masih kuning. Karena tidak sedang musimnya di belahan utara bumi, jadi sangat spesial," kata Ben.

Ia juga mengatakan tekstur kurma yang masih kuning ini sulit digambarkan.

"Sangat kaya, seperti daging kelapa dan buah pir, ada rasa kering tapi di saat bersamaan sangat lembab. Sangat menyegarkan, luar biasa rasanya di lidah Anda," katanya.

Jenis kurma ini juga sangat populer di Hermannsburg, sebuah komunitas yang berada satu jam ke arah barat dari kota Alice Springs.

Secara historis, masyarakat hanya makan jenis kurma ini dan tradisi tersebut diwariskan setelah mereka memiliki perkebunan sendiri selama bertahun-tahun.

Warga di kawasan ini telah menerima 50 kotak kurma dan telah meminta lebih banyak lagi.

"Ini adalah kurma favorit bagi warga yang sudah dibesarkan dengan kurma, seperti warga Hermannsburg atau orang-orang dari Timur Tengah, dan mereka selalu menunggunya sepanjang tahun," kata Ben.

Ben mengatakan, perkebunan yang dikelolanya memiliki panen yang cukup tahun ini, tapi serangga dan burung telah menjadi masalah.

"Populasi burung (tahun ini) sangat agresif. Mereka bisa membuka kantung plastik, entah bagaimana, masuk dan terperangkap di antara kurma," katanya.

"Selalu ada kerugian, setiap tahun kita mendapatkan lebih baik dari apa yang kita lakukan dan ada kerugian minimal. Tapi kita tidak ingin melihat burung-burung terperangkap dalam kantong," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com