Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potong Rambut Staf Perempuannya, Pejabat Nigeria Dijatuhi Sanksi

Kompas.com - 12/04/2017, 12:15 WIB

ABUJA, KOMPAS.com - Niatnya ingin menerapkan disiplin tinggi tetapi seorang komandan badan keselamatan jalan di Nigeria malah kena batunya.

Andrew Kumapayi, komandan badan keselamatan jalan raya (FSRC) di kota Port Harcourt, Nigeria, Senin (10/4/2017), memangkas rambut petugas perempuan yang dianggapnya terlalu panjang.

Tak hanya memangkas rambut bawahannya, Kumapayi juga memerintahkan para petugas perempuan itu diarak keliling kota Port Harcourt.

Foto-foto aksi Kumapayi menghukum bawahannya itu awalnya dipublikasikan di laman Facebook milik FRSC itu langsung memicu kemarahan netizen.

Serangkaian foto itu dilengkapi keetrangan bahwa Kumapayi tengah melakukan pemeriksaan rambut, seragam, dan kuku terhadap para bawahannya.

Sebuah aturan resmi FRSC untuk petugas perempuan adalah menjaga gaya rambut sehingga bisa masuk ke topi baret mereka.

Namun, aturan itu tak melarang petugas perempuan memiliki rambut panjang. Kumapayi tak ambil peduli dia lalu memangkas semua rambut petugas perempuan tersebut.

Juru bicara FRSC kepada BBC mengatakan, aksi yang dilakukan Kumapayi itu di luar mandat yang diberikan organisasi kepada dia.

Sementara itu, penasihat Presiden Muhammadu Buhari, Lauretta Onochie mengecam aksi itu dan menyebut Kumapayi sudah terlampau jauh mempermalukan para petugas perempuan itu.

"Para pria yang melakukan hal itu sudah mendapatkan hukuman dari FRSC," ujar Lauretta beberapa jam kemudian.

Sedangkan beberapa petugas yang juga terlibat dalam pemangkasan rambut itu juga sudah dinonaktifkan.

"Investigasi sedang digelar dan sanksi setimpal akan dijatuhkan kepada mereka yang terlibat," ujar Bizi Kazeem, juru bicara FRSC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com