Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

G-7 Bersikeras, Suriah Takkan Damai jika Assad Masih Berkuasa

Kompas.com - 11/04/2017, 17:51 WIB

LUCCA, KOMPAS.com – Para menteri luar negeri dari kelompok tujuh negara industri maju (G-7) bersikeras bahwa takkan ada solusi damai di Suriah yang dilanda perang saudara jika Presiden Bashar al-Assad masih berkuasa.

Menteri Luar Negeri Perancis, Jean-Marc Ayrault, mengatakan hal itu di sela-sela pertempuan para menteri luar negeri G-7 di Lucca, Italia, Selasa (11/4/2017).

Para diplomat senior G-7 itu menggelar pertemuan di kala Menlu AS, Rex Tillerson, bersiap untuk melakukan pembicaraan di Moskwa, seperti dilaporkan AFP.

Tillerson sepakat dengan diplomat lainnya bahwa "tidak ada masa depan di Suriah” jika Assad masih bertahan pada tampuk kekuasaan, kata Ayrault kepada wartawan pada pertemuan G-7 di Lucca.

Sebelumnya telah diberitakan bahwa G-7 bergabung dengan sekutunya dari Timur Tengah untuk mengucilkan Presiden Assad.

Baca juga: Terkait Serangan Senjata Kimia di Suriah, G-7 Bahas Sanksi Baru untuk Rusia

Sikap kelompok G7 itu disampaikan beberapa jam sebelum Tillerson terbang ke Rusia, negara pendukung utama Assad, seperti dilaporkan Reuters.

Menteri luar negeri anggota G-7 melakukan pertemuan pada Selasa ini dengan mitra mereka dari Timur Tengah, seperti Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Jordania, dan Qatar.

Mereka semua berada dalam satu barisan menentang kekuasaan Assad ketika membahas perang saudara di Suriah yang telah berjalan selama enam tahun dan pada April ini merupakan awal tahun ketujuh perang tersebut.

Tekanan diberikan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memutuskan hubungan dengan Assad.

Pasukan Assad dituduh melancarkan serangan gas kimia di kota dikuasai pemberontak pada pekan lalu, yang menewaskan hampir 90  orang, termasuk 31 anak-anak.

Pada Senin (10/4/2017), Perdana Menteri Inggris Theresa May berbicara kepada Presiden AS Donald Trump.

Keduanya setuju bahwa ada "jendela kesempatan" untuk membujuk Rusia agar memutuskan hubungan dengan Assad.

Baca juga: Negara G-7 Cari Dukungan Luas untuk Kucilkan Assad

Juga pada Senin itu, Inggris dan Kanada mengatakan bahwa sanksi dapat diberikan terhadap Moskwa jika terus mendukung Assad.

Trump juga berbicara melalui telepon dengan Kanselir Jerman Angela Merkel tentang serangan AS terhadap pangkalan udara Suriah pada Jumat dini hari lalu, yang dilancarkan sebagai tanggapan atas serangan senjata kimia, yang diduga dilakukan pemerintahan Assad.

Trump juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Jerman.

"Saya pikir kita harus bersatu dan dalam negosiasi ini kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk mendesak Rusia agar memutuskan hubungan dengan Assad, setidaknya ke titik bahwa mereka siap untuk berpartisipasi dalam mencari solusi politik," kata Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel, Senin kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com