Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Terbesar di Suriah dalam Kondisi Kritis

Kompas.com - 28/03/2017, 14:50 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com - Tentara Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS terus berupaya merebut  bendungan Tabqa dari tangan ISIS yang menguasainya selama lebih dari dua tahun.

Namun, sebelum merebut bendungan terbesar di Suriah itu, pasukan SDF harus menduduki sebuah pangkalan udara yang terletak sekitar 1,5 kilometer dari bendungan Tabqa.

Pertempuran antara SDF dan ISIS di sekitar bendungan Tabqa terjadi sejak Minggu (25/3/2017) yang mengakibatkan operasional bendungan terhenti.

Akibatnya, level permukaan air meningkat dan menambah risiko jebolnya bendungan tersebut.

ISIS kemudian memerintahkan evakuasi warga kota Tabqa dan Raqqa, yang berdekatan. Alasan ISIS memerintahkan evakuasi adalah meningkatkan serangan udara koalisi.

ISIS juga mengunggah foto kerusakan ruang kendali bandungan Tabqa akibat serangan udara koalisi.

Namun, koalisi anti-ISIS pimpinan AS balik menuding ISIS yang disebut sengaja menutup pintu bendungan.

"Sepanjang pengetahuan kami secara struktural bendungan itu tak mengalami kerusakan dan koalisi berusaha melindungi keberadaan bendungan yang menjadi sumber air penting bagi warga Suriah," demikian pernyataan koalisi.

"Pasukan SDF menguasai sebuah pintu air di sisi utara yang bisa digunakan untuk mengurangi tekanan air saat diperlukan.

Seorang insinyur yang bekerja di bendungan itu selama 10 tahun mengatakan, hingga Oktober tahun lalu bendungan tersebut membutuhkan perawatan mendesak.

Namun, proses perawatan tak bisa dilakukan kerena tak ada akses yang aman bagi para staf bendungan.

"Kondisi bendungan ini sangat kritis. Situasinya sangat berbahaya bagi para kru untuk berada di sana," kata Haytham Bakkour, sang insinyur.

"Artinya saat ini tak satu orang pun yang ada di sana untuk mengatur pintu-pintu air saat diperlukan," tambah Bakkour.

"Jika pemeliharaan tak dilakukan sesegera mungkin aliran air yang berlebih akan terjadi dan membahayakan struktur bangunan. Kondisi terburuk bisa terjadi dalam 30 hari," tambah Bakkour.

PBB telah memperingatkan bahaya besar mengancam jika bendungan itu jebol maka banjir akan merendam kota  Raqqa dan tiga kota besar Suriah lainnya.

Pesawat-pesawat AS menerjunkan ratusan anggota SDF di sisi selatan bendungan pada  Rabu lalu sebagai upaya mengamankan bendungan sebelum mengalami kerusakan lebih parah.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com