Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manila Akan Ajukan Protes Terkait Kegiatan China di Laut China Selatan

Kompas.com - 22/03/2017, 11:40 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Pemerintah Filipina berencana melayangkan surat protes kepada China setelah negara itu mengumumkan akan memulai membangun stasiun pemantau lingkungan di sebuah gosong di Laut China Selatan.

Di saat yang sama Presiden Rodrigo Duterte menyerukan sebuah panduan regional untuk memerintah kawasan sengketa.

Menteri Kehakiman Filipina Vitaliano Aguirre kepara jurnalis di Manila, Selasa (21/3/2017), mengatakan, pemerintah akan memprotes rencana Beijing membangun stasiun radar di Scarborough Shoal.

"Kasus yang akan kita protes ini cukup kuat," ujar Aguirre.

Aguirre mengatakan, Filipina juga akan memperbarui persekutuannya dengan Amerika Serikat untuk menghadapi keagresifan China di kawasan yang hanya berjarak 229 kilometer dari Pulau Luzon itu.

Sementara itu, juru bicara kepresidenan Filipina, Ernesto Abella mengatakan, negeri itu akan mengambil langkah yang diperlukan untuk mempertahankan dan melindungi kedaulatan perbatasan lautnya.

"Presiden Rodrigo Duterte berulang kali mengatakan, Filipina tidak akan mundur dari pengakuan terhadap kawasan itu," ujar Abella.

Kabar ini muncul setelah Duterte mendesak para pemimpian Asia Tenggara agar menyelesaikan panduan Laut China Selatan untuk mempertahankan perdamaian dan stabilitas kawasan.

Keputusan Filipina ini berubah drastis setelah dua hari lalu Duterte mengatakan, Filipina tak mampu menghentikan China melaksanakan rencananya di Laut China Selatan.

"Apa yang kalian inginkan dari saya? Menyatakan perang melawan China? Saya tak bisa. Kita pasti kalah dan besok kita akan menjadi bangsa yang hancur," ujar Duterte.

Lima tahun lalu, China mulai memblokade Scarborough Shoal, sebuah gundukan berbatu di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina.

Hingga tahun lalu, China menugaskan dua hingga tiga kapal penjaga pantai untuk berpatroli di sekitar Scarborough Shoal dan menghentikan nelayan Filipina yang bekerja di sana.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com