Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte: Pengadilan Kriminal Internasional Tak Akan Hentikan Saya

Kompas.com - 20/03/2017, 09:30 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali bersuara nyaring. Kali ini sosok kontroversial itu menyambut wacana Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) akan mengadilinya.

Hal itu terkait dengan kebijakan pemberantasan narkoba yang digariskannya sejak dia memegang kekuasaan pada pertengahan tahun lalu.

“Saya tidak akan terintimindasi dan saya tidak akan dihentikan oleh ICC atau pemakzulan atau apapun. Jika memang takdir saya harus berhenti maka itulah takdir saya,” kata Duterte seperti dikutip Reuters, Minggu (19/3/2017).

Munculnya ICC terjadi setelah salah satu anggota “regu penembak mati” mengaku sebagai anak buah Duterte ketika dia menjabat sebagai Wali Kota Davao.

“Regu Penembak Mati” ini memang terkenal dengan reputasi brutalnya. Mereka menghabisi nyawa para pengguna maupun pengedar narkoba di tempat kejadian perkara. 

Mantan anak buah Duterte itu akan mengajukan kasus hukum di ICC terhadap Duterte dengan tuduhan kejahatan melawan kemanusiaan.

Presiden berusia 71 itu sebelumnya telah membantah keterlibatannya dengan regu tersebut.

Dia juga mengaku tidak pernah memerintahkan aparat untuk menembak jika yang bersangkutan menyerahkan diri tanpa perlawanan untuk ditahan.

“Perang terhadap korupsi, kriminal, dan narkoba akan terus berlangsung, berlanjut, dan akan brutal,” tegas Duterte.

“Taati hukum maka semua akan baik-baik saja. Hentikan konsumsi narkoba dan tidak akan ada yang tewas besok,” sambungnya.

Perang terhadap narkoba yang dipimpin langsung oleh Duterte telah membelah banyak pihak.

Aktivis hak asasi manusia mengecam Duterte yang dinilai terlalu brutal, sewenang-wenang, dan melanggar hak-hak dasar individu yang ditangkap maupun tewas ditembak.

Sementara, pendukung Duterte menilai perang brutal ini memang tidak dapat dihindari lagi mengingat kronisnya penggunaan narkoba di Filipina.

Duterte masih menikmati popularitas sangat tinggi setelah 10 bulan dilantik sebagai Presiden.

Popularitas Duterte menyentuh 70 persen di survei terakhir yang digelar bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com