Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Italia Bekuk Jaringan Praktisi Ilmu Hitam Pemerkosa Perempuan

Kompas.com - 16/03/2017, 16:43 WIB

ROMA, KOMPAS.com - Kepolisian Italia tengah melakukan investigasi terkait sebuah jaringan praktisi ilmu hitam yang diduga memerkosa sejumlah perempuan muda.

Aksi perkosaan itu merupakan ritual yang dilakukan kelompok tersebut untuk "membebaskan" para perempuan tersebut dari roh jahat.

Pada Selasa (14/3/2017),  polisi menangkap tiga orang pria di kota Torino karena dicurigai memerkosa seorang remaja perempuan berusia 17 tahun.

Penyidik mengatakan, ketika pria itu memanipulasi korban dengan menggunakan kartu tarot, simbol-simbol esoteris, jimat-jimat misterius, dan ancaman.

Kelompok praktisi ilmu hitam ini dipimpin Paolo Meraglia (69), mantan guru matematika yang mendaulat dirinya sendiri sebagai seorang penyihir.

Meraglia adalah salah seorang yang ditahan di kota Torino. Dia ditahan bersama Biagino Viotti (73), dan seorang pria 22 tahun yang diyakini adalah teman korban.

Polisi menuduh mereka menggelar ritual pemanggilan arwah yang diakhiri dengan proses pemerkosaan di dua apartemen di kota Torino.

Polisi kini masih menyelidiki kemungkinan adanya perempuan lain yang juga menjadi korban ritual aneh tersebut.

Keberadaan kelompok ini terungkap setelah seorang perempuan muda akhirnya berani melaporkan hal ini ke polisi pada September tahun lalu.

Perempuan itu mengatakan kepada polisi, pada awalnya para anggota kelompok tersebut mengatakan jiwanya dikuasi kekuatan jahat.

Dia diyakinkan bahwa kekuatan jahat itu bisa disingkirkan dengan serangkaian ritual yang melibatkan obat-obatan terlarang dan hubungan seks.

Meraglia menyebut dirinya sendiri sebagai "Tuan" sedangkan rekannya disebut "Rasul", sementara par akorban disebut "Perawan Vestal".

Perawan Vestal adalah para pendeta perempuan pelayan Vesta sang dewi api dalam budaya Romawi kuno.

Mereka kemudian menggelar ritual aneh dengan mantra-mantra dalam bahasa Ibrani dan Latin. Mereka juga menyebut "kekuatan malaikat" sebelum melakukan hubungan seks dengan korban.

Kelompok ini juga merekam prosesi itu dengan telepon genggam mereka dan mengancam akan memublikasikan rekaman itu jika korban melapor ke aparat yang berwenang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com