Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2017, 10:14 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Kepolisian Diraja Malaysia, Jumat (24/2/2017), mulai menyelidiki asal-muasal racun VX yang dipakai untuk membunuh Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) 2 pada Senin (13/2017).

Jejak racun VX, nama yang diberikan untuk zat beracun ethyl S-2-diisopropylaminoethyl methylphosphonothioate, telah ditemukan di jasad Kim Jong Nam, berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan tim forensik Kepolisian Malaysia.

Zat ini sangat beracun dan tidak memiliki kegunaan, kecuali dalam perang kimia sebagai racun saraf.

"Kami sedang menyelidiki zat tersebut," kata Kepala Kepolisian Diraja Malaysia, Khalid Abu Bakar, seperti dirilis Reuters.

Khalid menambahkan, “Jika jumlah kandungan kimianya kecil, akan sulit bagi kami untuk mendeteksi."

Sebagai senjata kimia, VX diklasifikasikan sebagai senjata pemusnah massal oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Resolusi 687.

Kesimpulan ini diperoleh berdasarkan analisis awal dari Pusat Analisis Departemen Senjata Kimia Malaysia.

Jejak VX di wajah Nam diduga akibat serangan dua perempuan yang menyeka wajah Nam pada 13 Februari lalu.

Demikian informasi yang diberitakan Agence France-Presse, Jumat (24/2/2017), mengutip keterangan dari pihak kepolisian di Kuala Lumpur.

Pusat Kontrol dan Pencegahan Wabah Pemerintah AS pun mengungkapkan, VX merupakan zat paling ampuh dari berbagai racun yang digunakan dalam perang senjata kimia.

Pada rekaman CCTV bandara terungkap, ada dua wanita yang mendekat dan tiba-tiba menakan wajah pria berusia 45 tahun ini.

Kala itu, Nam sedang menunggu jadwal penerbangan menuju Makau. 

Tak lama berselang, Nam terpantau melapor kepada petugas keamanan dan mengeluhkan kondisi badannya. Dia pun dibawa ke klinik di bandara, sebelum dilarikan ke rumah sakit.

Polisi mengatakan, ia menderita kejang dan meninggal sebelum ia tiba di rumah sakit. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com