Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senator Filipina Sebut Duterte Seorang Pembunuh Berantai

Kompas.com - 21/02/2017, 16:39 WIB

MANILA, KOMPAS.com — Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali mendapat serangan dari lawan-lawan politiknya.

Kali ini, Senator Leila de Lima menyebut Duterte adalah seorang "pembunuh berantai" yang seharusnya dilengserkan dari jabatannya.

De Lima bahkan menyerukan "people power", gerakan rakyat yang sukses menggulingkan Ferdinand Marcos tiga dekade lalu, diulangi kembali untuk melengserkan Duterte.

"Tak ada keraguan lagi bahwa Presiden kita adalah soerang pembunuh dan seorang sosiopat, pembunuh berantai," kata De Lima kepada sejumlah wartawan.

Dia juga mendesak agar kabinet mengumumkan bahwa Duterte tak layak memimpin negara dan mendesak warga Filipina agar menentang pemerintahannya.

De Lima menegaskan, konstitusi Filipina mengizinkan kabinet memaksa seorang presiden mundur dengan alasan sang presiden secara mental tak layak lagi memerintah.

Jika kabinet tak bergerak, De Lima mengancam, gerakan rakyat seperti yang terjadi pada 1986 akan kembali terulang.

"Kini telah tiba kembali waktunya untuk kita agar berani dan berdiri bersama menghadapi seorang diktator dan rezimnya yang jahat," ujar De Lima.

De Lima kemudian membandingkan Duterte dengan Joker, salah satu musuh abadi Batman, karena menganggap Duterte juga seorang "psikopat pembunuh" pemimpin para penjahat.

De Lima memang musuh bebuyutan Duterte. Pekan lalu, mantan komisioner Komnas HAM Filipina itu didakwa mengendalikan perdagangan narkotika saat dia menjabat menteri kehakiman di pemerintahan sebelumnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com