Menhan AS: Kami Berada di Irak Bukan untuk Merampas Minyak

BAGHDAD, KOMPAS.com - Amerika Serikat berada di Irak bukan untuk mengambil cadangan minyak Irak. Demikian disampaikan Menteri Pertahanan AS Jim Mattis d Baghdad, Senin (20/1/2017).

Hal ini disampaikan Mattis untuk memperbaiki hubungan kedua negara yang terguncang akibat pernyataan Presiden Donald Trump.

Trump sudah berulangkali mengatakan, bahwa tentara AS yang sudah delapan tahun berada di Irak seharusnya mengambil minyak negeri itu untuk membiayai perang.

Namun Mattis, pensiunan jenderal marinir yang memimpin pasukan AS pada invasi 2003 ke Irak, tampaknya tak setuju dengan ide itu.

"Kami semua di Amerika secara umum sudah membayar untuk mendapatkan gas dan minyak, syaa yakin hal itu akan berlanjut di masa depan," ujar Mattis kepada para jurnalis.

"Kami berada di Irak bukan untuk merampas minyak milik siapapun," tambah dia.

Bulan lalu di markas CIA, Trump mengatakan AS harus mendapakan minyak bumi setelah menarik sebagian besar pasukanya dari Irak.

Mattis muncul sebagai seorang pemain penting dalam pemerintahan Trump dan telah mengunjungi Eropa serta Teluk dalam misi untuk memastikan para sekutu bahwa AS tak akan mengabaikan persekutuan militer yang dijalin sejak lama.

Trump juga mengutus Menlu Rex Tillerson dan Wapres Mike Pence ke Eropa sebagai upaya untuk menunjukkan dukungan AS terhadap NATO.