Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Luar Zona Perang, Negara Ini Paling Berbahaya di Dunia

Kompas.com - 14/02/2017, 09:20 WIB

SAN SALVADOR, KOMPAS.com — El Salvador, Senin (13/2/2017), memulai proses pengadilan terhadap 308 anggota geng dan mereka diadili sebagai terduga teroris.

Ratusan orang itu diduga sebagai otak atau pelaku utama kerusuhan yang menyebabkan moda transportasi darat tutup di berbagai kota dan menewaskan tujuh sopir bus pada dua tahun lalu.

El Salvador adalah salah satu negara yang paling keras dan berbahaya di luar zona perang di bumi ini dan sebagian besar karena kekerasan antargeng atau terkait dengan geng kejahatan.

Persidangan akan berlangsung sepanjang minggu ini dengan vonis dijadwalkan akan dibacakan pada Jumat (17/2/2017), seperti dilaporkan Agence France-Presse.

Jika sidang pengadilan memerintahkan beberapa atau semua dari mereka untuk dipenjara, para tedakwa akan menghadapi hukuman penjara hingga 15 tahun jika terbukti bersalah.

Para terdakwa semua diduga merupakan anggota kelompok kekerasan bernama Revolucionarios dari sebuah geng besar bernama Barrio 18.

Sebagian besar dari para terdakwa itu ditangkap pada Agustus 2015 dan telah dipenjara sejak saat itu. Jika pengadilan tidak menemukan bukti, mereka semua akan dibebaskan.

Menurut jaksa, anggota geng mengancam untuk membunuh para sopir jika tidak mau melakukan aksi mogok.

Kerusuhan terjadi di lima kota dengan tujuh sopir dibunuh pada Juli 2015.

Jaksa penuntut mengatakan, para pelaku "melanggar hak konstitusional" dan berasal dari "organisasi teroris yang menyebabkan gangguan keamanan negara".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com