Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kashmir Bergolak Lagi, Tujuh Orang Tewas akibat Konflik Bersenjata

Kompas.com - 12/02/2017, 16:10 WIB

SRINAGAR, KOMPAS.com – Empat militan dan dua tentara India termasuk di antara tujuh orang yang tewas dalam pertempuran di Kashmir pada Minggu (12/2/2017).

Seorang juru bicara polisi mengatakan hal itu tentang perkembangan terbaru dalam konflik bersenjata di wilayah Himalaya, di perbatasan antara Pakistan dan India, yang paling bergolak.

Kelompok militan mulai menembaki tentara India di kampung Prisal, selatan Srinagar, ibu kota musim panas negara bagian Jammu dan Kashmir.

Wakil inspektur jenderal polisi, SP Pani mengungkapkan hal itu kepada Reuters pada Minggu siang.

"Dua tentara, empat militan, dan seorang warga sipil pemilik, tewas dalam baku tembak tersebut,” kata Pani sambil menunjukk lubang pada dinding tembok.

Tiga tentara terluka dalam baku tembak tersebut. Tentara pun menyita empat senjata dari lokasi pertempuran, yang telah berhasil dikendalikan tentara, kata juru bicara militer Rajesh Kalia.

India telah berulangkali menuding Pakistan karena menyulut kekerasan di Kashmir dengan mengerahkan para petempur dan peralatan di wilayah perbatasan, yang dibantah Pakistan.

Gelombang kekerasan ini terjadi setelah tahun lalu pasukan keamanan India menembak mati pemimpin kelompok separatis Kashmir, Burhan Wani (22).

Bulan lalu, tiga pekerja yang sedang ikut dalam proyek pembangunan jalan tewas ditembak oleh kelompok militan tak dikenal menyerang kamp penampungan para pekerja itu.

Pada November 2016, sembilan orang tewas dan tujuh lainnya terluka ketika sebuah bus asal Pakistan ditembaki di wilayah sengketa Kashmir.

Insiden ini terjadi sehari setelah India mengklaim tentara Pakistan membunuh tiga prajuritnya dan mengancam akan melakukan pembalasan. 

Tudingan India itu dibantah dengan penuh kemarahan oleh pemerintah Pakistan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com