Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Keluarkan AS dari Pakta Ekonomi Trans-Pasifik

Kompas.com - 24/01/2017, 08:10 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden AS Donald Trump, Senin (23/1/2017), menandatangani perintah eksekutif untuk menarik AS dari perjanjian dagang Kerja Sama Trans-Pasifik (TPP).

"Kami sudah membicarakan hal ini cukup lama," kata Trump seraya menyebut keputusan ini sebagai "hal terbaik untuk pekerja Amerika".

TPP ini ditandatangani 12 negara Asia dan Pasifik pada 2015 dan secara total kawasan ini menguasai 40 persen perekonomian dunia.

Negara-negara yang menandatangani rencana ini adalah Australia, Brunei, Kanada, Cile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, dan AS.

Pemerintahan Obama merancang pakta kerja sama ekonomi ini sebagai upaya AS menandingi kekuatan ekonomi China di kawasan tersebut.

Meski  demikian, rencana kerja sama ekonomi ini dirancang mantan Presiden Barack Obama, tetapi tak pernah disetujui Kongres AS.

Alhasil, dengan keputusan Trump menarik diri dari pakta ini, TPP dipastikan bubar sebelum sempat diimplementasikan.

"Kami tetap akan melakukan perdagangan, tetapi kami akan melakukannya dengan tiap negara," ujar Trump.

"Jika ada yang berperilaku tak wajar, kami akan mengirimkan surat pemutusan hubungan, dalam 30 hari mereka akan memperbaiki diri atau kami yang pergi," kata Trump.

Dalam masa kampanye, Trump berjanji akan memangkas pakta-pakta perdagangan AS di luar negeri dan merebut kembali lapangan pekerjaan di bidang manufaktur yang hilang.

Trump juga berjanji akan melakukan negosiasi ulang Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dengan Kanada dan Meksiko.

Namun, para analis ekonomi mengatakan, langkah Trump ini tak akan serta-merta mengembalikan lapangan kerja yang hilang.

Terlebih lagi, menurut analisis Peterson Institute, AS justru yang paling diuntungkan jika TPP berlangsung dengan peningkatan ekspor tahunan mencapai 657 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com