WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Presiden AS Donald Trump, Jumat (20/1/2017), menjadikan perang melawan kelompok radikal Islam menjadi inti kebijakan luar negerinya.
"Kita akan memperkuat persekutuan lama dan membangun persekutuan baru serta mempersatukan dunia beradab untuk melawan kelompok Islam radikal," ujar Trump.
"Kita akan musnahkan mereka dari muka bumi," kata Presiden ke-45 AS itu.
Para pendahulu Trump, khususnya George Bush, yang menginvasi Afganistan dan menggulingkan Taliban, serta Barack Obama yang pada masa pemerintahannya sukses menewaskan Osama bin Laden, juga memerangi ekstremisme.
Namun, Trump melangkah lebih jauh dengan menyatakan bahwa dia melihat upaya ini sebagai pertempuran peradaban antara Amerika dan Islam.
Dalam pidato pelantikannya, meski miskin rincian kebijakan yang akan diambilnya, janji untuk membangun aliansi baru tampaknya ditujukan untuk menjalin kerja sama dengan Rusia.
Moskwa telah mengirimkan pasukannya untuk membantu rezim Bashar al-Assad untuk menghadapi pemberontak yang di dalamnya terdapat unsur-unsur kelompok radikal Islam.
Namun, pemerintahan Barack Obama menilai taktik Rusia terlalu brutal yang justru merugikan kelompok moderat dan memberikan keuntungan untuk kelompok ekstrem kanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.