Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Deretan Perempuan yang Mengaku Jadi Korban Donald Trump

Kompas.com - 19/01/2017, 10:39 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Menjelang pelantikannya sebagai presiden ke-45 AS pada Jumat (20/1/2017), Donald Trump kembali diguncang tuduhan pelecehan seksual.

Summer Zervos (41), mantan peserta reality show "The Apprentice", bahkan sudah memasukkan gugatan hukum ke pengadilan Los Angeles.

Zervos bukan perempuan pertama yang mengaku mengalami pelecehan seksual dari pengusaha properti asal New York itu.

Sederet perempuan, terutama saat kampanye presiden berlangsung, muncul ke permukaan dengan tuduhan serupa. Siapa saja mereka?

Temple Taggart

Mantan ratu kecantikan itu bertemu Trump setelah meraih gelar Miss Utah pada 1997, tahun pertama sang miliarder menjadi pemilik pergelaran Miss World.

Temple, saat itu berusia 21 tahun, mengklaim, Trump menciumnya di bibir dengan sikap yang tidak pantas.

"Dia sudah menikahi Marla Maples saat itu. Saya kira ada beberapa gadis yang juga diciumnya dengan cara seperti itu. Saya hanya berpikir itu tak pantas," kata Temple.

Temple mengklaim, Trump kembali menciumnya dengan cara yang tak pantas pada saat jamuan makan malam.

Namun, klaim Temple Taggart itu dibantah seorang juru bicara sang presiden terpilih.

"Tuan Trump membantah tuduhan itu. Dia mengatakan tak pernah mencium orang asing di bibirnya," ujar sang juru bicara.

Jill Harth

Perempuan ini adalah mantan rekan bisnis Trump. Dia mengaku mulai mengalami pelecehan seksual pada 1992.

"Dia benar-benar tanpa belas kasihan. Saya tak tahu bagaimana mengatasinya. Saya hanya menjauhinya dengan berbagai alasan, misalnya ingin ke toilet," kenang Jill.

Jill kemudian mengajukan gugatan hukum yang tentu saja dibantah Trump yang menyebut tuduhan itu sama sekali tak berdasar.

Cassandra Searles

Cassandra adalah pemilik gelar Miss Washington 2013 dan Miss USA pada tahun yang sama. Saat itulah Cassandra bertemu Donald Trump.

"Apakah kalian ingat saat kita memperkenalkan diri di atas panggung, orang ini (Trump) memperlakukan kita seperti ternak dan meminta kita melakukannya lagi karena tak memandang matanya," ujar Cassandra di akun Facebook-nya.

"Apakah kalian juga ingat saat kemudian dia meminta kita berbaris sehingga dia bisa melihat jelas 'properti' miliknya," tambah Cassandra.

"Oh! Saya lupa menyebutkan bahwa orang itu akan mencalonkan diri sebagai presiden AS. Saya suka sekali mempunya presiden seorang misoginis," tambah Cassandra.

Seperti biasa, baik Trump maupun timnya tidak merespons tuduhan itu secara spesifik.

Tasha Dixon

Tasha adalah Miss Arizona 2001 dan dia mengklaim saat itu Trump masuk ke kamar ganti perempuan tanpa izin.

"Dia masuk begitu saja sehingga tak ada waktu bagi kami untuk mengenakan jubah mandi atau pakaian lainnya," ujar Tasha.

"Beberapa dari kami dalam kondisi topless, beberapa lainnya benar-benar bugil," tambah dia.

Pihak Donald Trump langsung membantah tuduhan yang dilontarkan Tasha Dixon ini.

"Tuduhan itu sama sekali tak pantas dan tak disetujui banyak orang yang hadir saat itu," kata juru bicara Trump, Jessica Ditto.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com