Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Perlu Anda Tahu soal Aksi Boikot Pelantikan Trump

Kompas.com - 18/01/2017, 15:12 WIB

KOMPAS.coom — Jumlah anggota parlemen dari Partai Demokrat yang berencana untuk memboikot pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, pada 20 Januari 2017 mendatang terus meningkat.

Tercatat, lebih dari 50 politisi Demokrat di parlemen menyatakan menolak untuk hadir dalam pengambilan sumpah Trump sebagai Presiden ke-45 AS.

Hal ini terkait perselisihan antara presiden terpilih itu dan aktivis hak-hak sipil dan anggota kongres, John Lewis.

Berikut ini adalah empat hal tentang aksi boikot terhadap upacara pelantikan Trump.

1. Mengapa ada boikot?

John Lewis adalah figur perjuangan hak-hak sipil AS yang sangat dihormati dan tokoh perjuangan 1960 terakhir yang masih hidup.

Ia memicu kontroversi pada Jumat lalu ketika menyebut kemenangan Trump tidak sah karena dugaan keterlibatan Rusia dalam pemilihan presiden.

Presiden terpilih membalas di media sosial Twitter dengan menyebut anggota parlemen dari Georgia itu sebagai orang yang "hanya bicara, bicara, bicara, tidak ada tindakan atau hasil."

Komentar inilah yang memicu gelombang kemarahan dari orang-orang yang mengatakan tokoh berusia 76 tahun itu sudah membuktikan perjuangannya dengan tindakan nyata lebih dari siapa pun.

Lantas, puluhan anggota kongres telah mengumumkan sikap mereka untuk memboikot acara pelantikan itu.

"Saya tidak akan merayakan orang yang mengkhotbahkan politik perpecahan dan kebencian," kata Keith Ellison, anggota kongres dari Minnesota.

"Absen dari pelantikan @RepJohnLewis pahlawan hak-hak sipil. Tanggung jawab yang sangat besar untuk menjadi POTUS (President of the United States). Saya menghormati jabatan itu, tetapi tidak bisa menoleransi sikap tidak hormat."

Kicauan itu ditulis anggota parlemen yang mewakili Maryland Anthony G Brown.

Jumlah tokoh yang memboikot bertambah lebih dari 40 selama liburan Martin Luther King lalu. Namun, hal itu tidak membuat Trump berhenti menyerang ikon hak-hak sipil John Lewis.

Trump bahkan pada Selasa (17/1/2017) berkicau di Twitter,Lewis telah memberikan pernyataan palsu bahwa dia akan absen untuk pertama kali dalam pelantikan Presiden AS sejak terpilih di kongres pada 1987.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com