Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran Qatar Diserang Saat Berburu Burung Langka di Pakistan

Kompas.com - 16/01/2017, 19:48 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Sekelompok orang bersenjata tak dikenal menyerang konvoi pangeran Qatar di distrik Musakhel, Balochistan, Pakistan, seperti dilaporkan Dawn, surat khabar negara tersebut, Senin (16/1/2017).

Menurut media berbahasa Inggris tersebut, serangan terhadap konvoi seorang pangeran dari Qatar itu terjadi pada Minggu (15/1/2017) malam.

Aparat keamanan Pakistan mengatakan, pangeran berada di negara itu untuk berburu burung langka.

Orang-orang bersenjata menembak membabi buta ke arah konvoi Pangeran Qatar itu saat mereka berada di Muskhel.

Akibatnya Kepala Polisi Distrik Muskhel, Majeed Dasti dan dua pejabat keamanan setempat menderita luka tembak.

Pangeran Qatar tidak terluka dalam serangan itu, kata pejabat senior pemerintah setempat, Mohammad Yasir. Para kroban luka dilarikan ke rumah sakit terdekat dan penyerang melarikan diri.

Pejabat senior lebih lanjut mengatakan, penyerangan itu diduga dilakukan oleh 20 orang.

Yasir Khan, Wakil Kepala Polisi Distrik Musakhel, wilayah yang berbatasan dengan Afganistan, mengatakan, massa dipimpin tuan tanah lokal yang keberatan atas perburuan burung langka.

Burung dimaksud, Bustard houbara, biasanya menjadi hadiah kalangan elite Arab negara-negara Teluk.

"Beberapa personel retribusi juga berada di antara mereka yang dituduh, dan penyelidikan sedang berlangsung," tambahnya.

Bulan lalu, sebuah tim pemburu Bustard houbara dari Abu Dhabi, yang dipimpin Pangeran Sheikh Saif bin Zayed Al Nahyan, juga diserang sekelompok orang bersenjata di daerah Gichk, Panjgur. Dua kendaraan konvoi rusak.

Khan mengatakan hampir 30 penduduk desa bersenjata tongkat menyerang konvoi pada Minggu (15/1/2017), memaksa keluarga kerajaan itu pindah ke daerah yang lebih aman.

Ia menolak menyebut nama pangeran yang berkunjung itu

Seorang juru bicara Balochistan Libration Front, yang secara resmi dilarang pemerintah, telah mengaku bertanggung jawab serangan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com