Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Israel Kembali Interogasi Netanyahu soal Gratifikasi

Kompas.com - 06/01/2017, 07:46 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com – Kepolisian Israel, Kamis (5/1/2017), untuk kedua kalinya memeriksa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tentang dugaan apakah ia telah menerima gratifikasi secara ilegal dari beberapa pengusaha, termasuk pengusaha kaya Perancis.

Menurut keterangan polisi, Netanyahu diinterogasi selama lima jam di kediamannya di Jerusalem. Pemeriksaan itu merupakan bagian penyelidikan korupsi dan interogasi kedua dalam empat hari.

Pertanyaan untuk kasus lain juga telah diajukan kepada tersangka kedua dalam pemeriksaan sebelumnya. Namun tidak dijelaskan apakah status Netanyahu, sebagai tersangka ataukah saksi.

Kantor PM Netanyahu menolak untuk berkomentar seperti dilaporkan kantor berita Agence France-Presse (AFP).

Netanyahu diduga telah menerima hadiah dari para pebisnis, demikian menurut Jaksa Agung Avichai Mandelblit, yang mengawasi penyelidikan itu. Dia telah memberikan beberapa rincian lainnya.

Media Israel mengatakan, Netanyahu ia diduga menerima gratifikasi puluhan ribu dollar. Pemeriksaan pertama terhadap Netanyahu telah dilakukan pada Senin (2//1/2016) dan berlangsung selama tiga jam.

Penyelidikian telah mengguncang panggung politik Israel dan memunculkan berbagai keraguan apakah Netanyahu akhirnya bisa dilengserkan dari jabatannya.

Miliarder AS dan Ketua Kongres Yahudi Sedunia (WJC), Ronald Lauder, juga termasuk di antara beberapa pengusaha yang diduga memberikan hadiah kepada Netanyahu.

Lauder, yang berasal dari keluarga pendiri rantai bisnis raksasa Estee Lauder, merupakan sekutu lama dari Netanyahu.

PM Netanyahu juga telah mengakui menerima sejumlah uang dari taipan Perancis, Arnaud Mimran.

Media-media Israel melaporkan, hadiah yang diterima Netanyahu dari Mimran, bernilai 40.000 dollar AS atau lebih dari Rp 536 juta.

Uang tersebut diberikan sebagai dana kampanye pada tahun 2001, ketika Netanyahu sedang tidak memangku jabatan publik.

Sedangkan Mimran telah dijatuhi hukuman delapan tahun penjara di Perancis karena terbukti melakukan delik penipuan senilai 283 juta euro atau hampir Rp 4 triliun.

Di pihak lain, Netanyahu telah berulangkali menyangkal berbagai tudingan miring atas dirinya. Ia berulangkali juga mengatkan, “Takkan ada apa-apa karena tidak ada apa-apa”.

Penyelidikan telah menyebabkan perdebatan sengit dalam politik Israel. Para sekutu Netanyahu menuduh politisi oposisi dan beberapa di media telah menekan Jaksa Agung tidak adil.

Beberapa pihak menuduh Mandelblit bergerak terlalu lambat dalam penyelidikan atas Netanyahu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com