Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Mencuri Mobil, Wanita Ini Diikat di Pohon dan Digigiti Semut hingga Tewas

Kompas.com - 05/01/2017, 22:19 WIB

LA PAZ, KOMPAS.com — Malang benar nasib seorang perempuan paruh baya di Bolivia ini. Akibat dituduh mencuri mobil, warga mengikatnya di pohon agar digigit semut api hingga tewas.

Peristiwa tragis itu terjadi pada malam tahun baru di kota Caranavi sekitar 160 kilometer ke arah timur laut dari ibu kota La Paz.

Sebenarnya, perempuan berusia 52 tahun itu masih hidup saat diselamatkan polisi dan sempat dilarikan ke rumah sakit.

Namun, semut-semut api itu menggigit kerongkongan perempuan tersebut sehingga dia kesulitan bernapas dan akhirnya meninggal dunia.

Warga setempat menangkap perempuan itu setelah dia mencoba menolong putranya yang terlebih dulu diikat di pohon setelah dituduh mencuri.

Pemerintah setempat mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, korban dan kedua anaknya yang berusia 22 dan 28 tahun datang ke kota itu dari La Paz untuk menagih utang.

Namun, entah bagaimana niat menagih utang itu malah berujung tuduhan pencurian mobil. Tidak diperoleh juga informasi terkait nasib kedua anak perempuan itu.

"Awalnya investigasi ini dibuka terkait kasus percobaan pencurian mobil. Namun, arah investigasi berubah menjadi dugaan pembunuhan dan penganiayaan," kata Gunter Agudo, kepala kepolisian setempat.

Sejauh ini, polisi baru menangkap satu orang yang diduga menjadi provokator yang mendorong warga main hakim sendiri.

Salah seorang warga menggambarkan korban dan kedua anaknya sebagai kriminal yang datang ke kota itu untuk membuat onar.

Warga juga mengatakan ketiga orang itu juga mempersulit warga miskin yang bekerja keras agar bisa membeli mobilnya sendiri.

Namun, Robertmar Aramayo, yang mengaku sebagai keponakan korban, lewat akun Facebook sebuah radio lokal mengecam perbuatan warga Caranavi.

"Keluarga kami sangat kehilangan bibi tercinta. Saya harap pengadilan bisa menjelaskan apa yang terjadi karena mereka membuat sepupu saya kehilangan ibunya," ujar Aramayo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com