Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersimbah Skandal Korupsi, Militer China Bakal Diaudit Ketat

Kompas.com - 21/12/2016, 21:52 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Militer China akan mengetatkan pengawasan keuangannya setelah mengalami banyak skandal, dan hal itu mulai berjalan saat revisi aturan audit berlaku 1 Januari 2017.

Hal itu disampaikan oleh Kementerian Pertahanan China, Rabu (21/12/2016). Ke depannya, seluruh perjanjian keuangan militer wajib diaudit, demikian dilaporkan Reuters.

Presiden China Xi Jinping, panglima tertinggi dari 2,3 juta tentara di negara itu telah berjanji menempatkan militer sebagai prioritas utama kebijakan pemberantasan korupsi.

Sejumlah pejabat mengingatkan, korupsi mengancam kemampuan China berperang. Padahal negara itu tengah meningkatkan pengaruh di kawasan dan perairan di sekitarnya.

Banyak anggota Tentara Pembebasan Rakyat terdampak kebijakan antikorupsi.

Puluhan petugas telah diselidiki dan dipenjara, diantaranya Xu Caihou dan Guo Boxiong. Keduanya adalah mantan Wakil Ketua Komisi Militer Pusat. Xu meninggal karena kanker sebelum diadili.

Kementerian Pertahanan China mengatakan dalam situs internalnya, Xi telah mengesahkan aturan audit yang baru.

"Tiap aktivitas ekonomi Tentara Pembebasan Rakyat serta kepolisian begitu pun kewenangan terkait yang dimiliki para petingginya mesti diaudit dan diawasi," katanya.

Pejabat senior non-aktif dan mereka yang bekerja di bagian pasukan cadangan akan terus dipantau, tambahnya.

Auditor militer akan berwenang mengumpulkan bukti, melihat rekening bank,  dan merlilis temuan mereka ke publik.

Tiap dugaan kejahatan akan diserahkan ke kejaksaan untuk penyelidikan lebih lanjut, kata Kementerian Pertahanan China.

Setiap warga wajib bekerja sama memperbaiki kesalahan dan kekeliruan jika ditemukan, serta menahan siapapun yang berupaya melanggar aturan, ujarnya.

Militer China telah membentuk unit audit baru pada Januari sebagai upayanya memerangi korupsi.

Aktivitas pemberatasan korupsi ditingkatkan demi membenahi militer China.

Pasalnya negara itu tengah menyebar dominasinya di sejumlah perairan sengketa seperti Laut China Timur dan Laut China Selatan walaupun sudah cukup lama tak berperang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com