Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Rok Pendek di Kawasan Parlemen Israel Dicabut

Kompas.com - 18/12/2016, 15:44 WIB

TEL AVIV, KOMPAS.com - Berbagai laporan menyebutkan parlemen Israel Knesset menangguhkan larangan mengenakan rok pendek untuk para stafnya setelah dihujani protes. 

Para karyawan mengatakan, Knesset baru-baru ini memperketat aturan terkait panjang rok yang boleh dikenakan, lalu petugas keamanan melarang rekan-rekan mereka yang dianggap mengenakan rok terlalu pendek untuk memasuki gedung.

Ketua parlemen Yuli Edelstein mengatakan aturan itu muncul setelah banyaknya keluhan atas tudingan pakaian yang tidak pantas.

Tim gabungan akan mengkaji aturan itu dan memutuskan bagaimana peraturan yang semestinya akan diterapkan di kemudian hari.

Kebijakan tersebut ditangguhkan setelah adanya ketegangan dalam rapat di parlemen, lapor surat kabar Israel Haaretz.

Tim akan meneliti aturan yang diberlakukan untuk para anggota parlemen laki-laki dan perempuan serta para asisten mereka.

Pada Oktober lalu, direktur administrasi parlemen mengirimkan surat ke semua staf yang mengingatkan aturan berpakaian bagi semua orang.

Aturan itu melarang penggunaan kaus oblong atau t-shirt, celana pendek, sandal, dan gaun pendek atau rok, tetapi tidak menyebutkan secara khusus definisi rok pendek, sehingga menyebabkan masalah interpretasi.

Para staf perempuan kemudian mengenakan rok dan gaun di atas lutut untuk memprotes larangan itu pada Rabu (14/12/2016).

Beberapa orang mengatakan, petugas keamanan pria mengatakan telah mempermalukan mereka dengan memerintahkan untuk membuka kancing mantel, sehingga mereka bisa melihat seberapa pendek rok yang mereka kenakan.

Salah seorang anggota parlemen, Manuel Trajtenberg, melepas kemejanya dan mengeluh dengan sarkastis bahwa para karyawan perempuan sebentar lagi 'harus memakai burka.'

Ketua parlemen Edelstein membela aturan kesopanan di lembaga legislatif itu. Ia mengatakan bahwa aturan tersebut sudah diterapkan selama bertahun-tahun, tetapi baru diberlakukan dalam beberapa hari terakhir karena adanya berbagai keluhan.

Dalam pernyataan di radio ia mengatakan bahwa Knesset tidaklah berubah menjadi, dalam kata-katanya sendiri "Iran-Taliban."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com