Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Petugas Satpam di London Terpilih Jadi Presiden Gambia

Kompas.com - 07/12/2016, 15:37 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Adama Barrow, mantan anggota satuan pengamanan (satpam) Argos, jaringan toko perlengkapan rumah tangga di Inggris, terpilih menjadi Presiden Gambia, sebuah negara di Afrika.

Komisi pemilihan umum di Gambia mengumumkan bahwa Adama Barrow meraih 263.515 suara. Sementara itu, Presiden petahana Yahya Jammeh mendapatkan 212.099 suara. Lalu, posisi ketiga diraih oleh Mama Kandeh, dengan 102.969 suara.

Lahir di satu desa di tepi sungai di Gambia, Barrow bekerja sebagai manajer di perusahaan gas sebelum memutuskan untuk belajar di London.

Di sela-sela studi inilah ia bekerja untuk mencari tambahan penghasilan karena ia ingin menabung untuk mendirikan perusahaan sendiri.

Barrow mengaku tidak malu dengan masa lalu sebagai petugas satpam di ibu kota Inggris itu.

"Hidup adalah proses. Kehidupan di Inggris membantu membentuk kepribadian saya," kata Barrow dalam wawancara dengan surat kabar Perancis, Le Monde.

Sebagai petugas satpam Argos, Barrow bekerja selama 15 jam setiap hari.

Pria berusia 51 tahun yang sekarang menjadi pengusaha properti tersebut mengatakan, dirinya masih bekerja 12 hingga 14 jam per hari dan mengaku memang "gila kerja".

Selama kampanye pilpres, Barrow berjanji untuk membuka lembaran baru bagi rakyat Gambia, negara yang dikenal sebagai salah satu negara termiskin di Afrika.

Latar belakangnya sebagai warga biasa dan pengusaha swasta yang tak mempunyai masalah politik di masa lalu membuat rakyat Gambia memercayainya sebagai presiden setelah mengalahkan petahana yang berkuasa sejak 1990-an.

Barrow menjanjikan akan menerapkan sejumlah reformasi begitu resmi diambil sumpah sebagai presiden.

Ia dikenal sebagai Muslim yang taat. Dia mengatakan bahwa agama yang dianut ini akan digunakan sebagai panduan hidup.

"Jika Anda orang yang beragama, maka agama ini akan selalu memberikan pengaruh dalam kehidupan Anda," kata dia.

Gambia, salah satu negara di Afrika barat, merdeka pada 1965, dan sejak itu hanya punya dua presiden.

Barrow mengaku hanya akan berkuasa selama tiga tahun, untuk memberi kesempatan kepada tokoh lain menjadi orang nomor satu di Gambia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com