Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Keluhkan Kebijakan Ekonomi dan Militer China via Twitter

Kompas.com - 05/12/2016, 11:08 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluhkan kebijakan ekonomi dan militer Pemerintah China melalui akun Twitter, Minggu waktu setempat.

Keluhan ini sekaligus tak menunjukkan tanda-tanda pendekatan damai setelah percakapan telepon dengan Presiden Taiwan menimbulkan kegusaran di Beijing.

Baca: Pasca Trump Telepon Tsai, China Ajukan Protes Resmi ke AS

Seperti yang telah diberitakan, Trump melakukan percakapan telepon dengan Presiden Taiwan Tsai, Jumat lalu.

Hal ini mengundang protes diplomatik dari China. Meski demikian, Wakil Presiden terpilih Mike Pence terkesan meremehkan protes tersebut.

Menurut Pence, percakapan itu hanya merupakan komunikasi biasa, tanpa mencerminkan pergeseran kebijakan AS terhadap China.

Kini, Trump, yang kerap mengumandangkan pandangannya terhadap China sebagai mata uang saat kampanye, kembali mengeluarkan pandangannya lewat Twitter.

"Apakah China bertanya kepada kita, apakah 'oke' mendevaluasi mata uang mereka?" sebut Trump.

Baca: Telepon Presiden Taiwan, Trump Menyimpangi Kebijakan Politik AS

Menurut Trump, kebijakan itu telah membuat perusahaan di AS semakin sulit bersaing dengan perusahaan China.

"Menerapkan pajak yang tinggi terhadap produk kita yang ingin masuk ke negara itu, sementara AS tak menerapkan pajak terhadap barang China yang masuk ke AS," tulisnya.

"Atau membangun kompleks militer yang besar di tengah kawasan Laut China Selatan. Apa mereka bertanya? Saya rasa tidak demikian," tulis Trump, seperti diberitakan Reuters, Senin (5/12/2016) WIB.

Baca: Trump Bicara dengan Presiden Taiwan, Akankah Picu Kemarahan China?

China, Taiwan, Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei mengklaim bagian dari Laut China Selatan yang dipercaya memiliki kandungan sumber daya alam tersebut. Selain itu, wilayah tersebut menjadi jalur perdagangan internasional yang mendatangkan devisa bagi negara terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com